Tuesday, May 27, 2008
Thursday, May 22, 2008
Quality Over Quantity
I don't have any trouble making new friends, but after a while they'll find me quite intimidating with my strong opinion towards, well.....stuffs. So now only a bunch of them still in touch with me on regular basis, and one of them is him.
We shared our thoughts and sorrows over coffee and most importantly over food. Lots of food.
We open out to each other while attacking slices of pizza. I'm glad I had him as a friend, a little brother, though sometimes his remarks felt like a (bitch) slap on my face. Haha.
Thanks for our rendezvous, Pal. I'll text you every now and then..but meanwhile, take care and remember, no news means good news. ;)
Tuesday, May 20, 2008
Cukupkah Kukatakan Aku Cinta Padamu Seribu Kali?
Hati saya mendadak seperti disayat sembilu. Saya juga biasanya kalau sedang kesal beberapa kali tidak menjawab kala Abang membujuk saya dan berkata ' I love you'. Baru beberapa hari yang lalu sms dengan kata itu tidak saya balas karena saya masih jengkel di sela stress menjadi mandor di rumah kami.
Saya jadi ngenes seketika. Mungkin itu juga yang terjadi pada Widyawati yang tidak membalas ucapan cinta suaminya, tanpa tau beberapa saat kemudian sang suami harus pergi selamanya. Saya tercekam takut luar biasa, saya berjanji pada diri sendiri, sejengkel apapun saya pada dia, saya tidak akan pernah lagi diam kala dia mengucapkan cinta.
Karena apapun keadaannya, tetap saya amat sangat mencintainya dan saya ingin dia tau itu.
Jadi, bolehkah kukatakan padamu untuk menggantikan yang tak kubalas beberapa hari yang lalu? Boleh ya, Bang? I LOVE YOU!
Sunday, May 18, 2008
Slurpee
So, salah satu kawan bertanya apakah saya lebih suka laki-laki yang seumur, lebih tua, atau brondong.
Tricky question. Sebenarnya saya lebih suka laki-laki yang cukup jauh umurnya lebih tua dari saya. Tentunya sebaiknya dia berwajah dan berbody seperti Pierce Brosnan, atau Hugh Grant yang sedikit lebih muda. Untuk yang lebih tua tapi agak deket umurnya, bolehlah tipenya Matt Damon.. phew..laki-laki umur 37-38 memang sedang seksay seksaynya ya..
Kalau lebih muda? Errr..saya terus terang susah tergoda dengan brondong. Saya punya adik laki-laki berumur 28 tahun dan kalau ada Tante-tante yang berani-beraninya goda dia, wah tentunya saya piting dengan sukses
Tapi entah kenapa, ada satu brondong yang bikin saya lupa umur. Dari dulu dia suka bikin saya menengok dua kali kalau pas terlintas wajahnya di depan mata. Namanya Justin, Justin Timberlake.
Sayang rasa kagumnya tidak vice versa
Merindu
Aku rindu kembali ke tempat itu..
Ke saat itu..
Waktu kita berdua begitu lepas tertawa..
Dan semua perbedaan menjadi terlupa..
Waktu senyum tak lepas dari matamu..
Waktu topeng kekakuan kau lepaskan..
Dan kau legawa mengakui cintamu padaku..
Tak kau jadikan beban..
Aku rindu kembali ke saat itu..
Waktu kau gamit tanganku..
Melepas semua kepura-puraan..
Dan kerut dalam di keningmu pudar..
Malam ini aku ingin betul kembali...
Dan waktu berhenti..
Agar kupatrikan senyum di matamu dalam benakku..
Hingga hanya ada satu rasa yang aku punya...
Damai tak terkira..
Batam 18 May 2008
Tengah Malam Merindu
Friday, May 16, 2008
Never Call Me Mama
Baru saja sadar, saya mungkin adalah salah satu dari sedikit istri yang tidak pernah dipanggil dengan sebutan Mama oleh suaminya. Kalau Abang manggil saya ya paling bervariasi bagaimana moodnya, seringan sih "Ayang", "Yayang", kalau lagi serius biasanya manggil "Mel" saja, kalau lagi bete berubah jadi "HOY!!!" as in "HOY! Kaos kaki gue mannna???" (padahal ada di lemari di depan dia, tapi entah kenapa gak bisa nemu sendiri)
But I'm okay with that. Walaupun dalam budaya Indonesia memang biasa memanggil suami dan istri dengan sebutan, "Papa dan Mama", atau "Ayah dan Ibu", dan somehow memang terdengar mesra, saya lebih suka dipanggil Yayang, Ayang, atau Mel, asal jangan "HOY" sering-sering saja
Kalau tiba-tiba Abang manggil saya dengan panggilan, "Umak" saya mungkin bisa ngakak sejadi-jadinya karena tidak biasa. Sama seperti waktu saya mendengar Oom saya yang orang Jogja manggil Tante saya dengan sebutan "Bune"
Hihihihihi sorry...gak tahan kalau gak ketawa, soalnya saya lihat muka Tante saya kocak sekali waktu itu.
Wednesday, May 14, 2008
I'm Human And I Need To Be Loved Just Like Everybody Else Does
Small Crowd in the changing room of a Fitness Center in a Hotel in Batam : &)%$#&^*()&^%$# *buzzing* *&^%$#$%^&*()*&^% *still buzzing*
Me : *awkward* *pengen cepet keluar dari situ*
A woman from the small crowd : "Ci, lu Cina mana?" "Jakata ya?"
Me : "Eh? Saya? Eh...hehehehehe" *awkward* "Bandung, saya dari Bandung."
Small Crowd : "Pantas tak boleh cakap Mendrin yaaa..." " Cina Jawa tak pandai cakap Mendrin!"
Me : "Ehehehe iya..iya, salah saya, saya murtad..ehehehehe.."
*kabur dari ruangan dengan muka merah*
Kalau muka udah terang-terangan muka Chinese, gimana aja loe nerangin bahwa darah Chinese elo cuma 1/2 atau bahkan 1/4, udah gak ada gunanya :))
Tuesday, May 06, 2008
Karena Aku Bukan Shinta Dan Kau Bukan Rama
mungkin sudah kulemparkan diriku ke dalam api..
tapi aku tau di dalam api kali ini..
tidak ada Agni..
Jadi hanya kurenungi bara di depanku..
Dan berpikir dengan cara apa lagi aku harus meyakinkan perasaanmu..
Kalau tiap tetes air mata, darah dan keringatku masih belum bisa membuktikan itu..
kemana harus kucari api untuk menelanku?
Lalu aku teringat kembali..
Waktu yang akan bicara..
bukan rasa curiga yang selalu menikam dari belakang dan lukanya menyebar bimbang..
Aku masih menunggu..
Hari di mana akhirnya cintaku menyembuhkan borok ragu di hatimu..
Aku tak akan meleburkan diriku dalam panas api hanya untuk membuatmu percaya..
Karena kau bukan Rama..
Dan aku bukan Shinta..
Batam, 6 May 2008
Pierced
The words that you know for sure will pierce through my soul..
Why don't you just take a rusty screwdriver and stick it to my chest?
Cause every time you question my love for you..I died a little..
So it's better to end the sorrow and kill me..
Kill me....
get it over with..
Thursday, May 01, 2008
Politically Incorrect
Saya tidak suka dikecewakan.
Saya tidak suka kompetisi, karena kalau kita kalah kita jadi akan meragukan diri sendiri, dan kalau memang kita akan jadi jumawa.
Kadang saya berusaha bergabung dalam suatu klub, kumpulan, organisasi, atau apalah, tapi saya tidak pernah bertahan lama. Saya risi dan jengah kalau sudah mulai tahu di dalam kumpulan yang kelihatannya baik-baik itu ada siapa yang tidak suka pada siapa, ada siapa yang bersaing dengan siapa, siapa berusaha menjatuhkan siapa. Saya eneg dengan segala macam bentuk persaingan.
Sebuah kumpulan, organisasi atau apapun itu namanya kalau sudah berisi orang-orang yang beda kepentingan, sebenarnya lebih baik dibubarkan saja. Lha buat apa ngumpul kalau gak asyik? Gak punya (warning: bahasa norak) VISI dan MISI yang sama.
Semua kumpulan kalau sudah main politik dan sikut-sikutan, injak injakkan kepala berebut popularitas atau kuasa, menjadi tidak ada artinya lagi. Semua orang yang terlibat akan memakai kedok. Dan manusia-manusia bermuka dua yang merasa dirinya lebih dari orang lain akan bermunculan, dan penjilat-penjilat mereka akan bertumbuhan seperti lumut di musim hujan.
Saya tidak ingin diasosiasikan dengan apapun lagi.
Organising itu maksudnya, tapi ujung-ujungnya selalu ada yang mau kelihatan lebih hebat.
Saya cuma mau jadi saya.
Silahkan cintai saya karena saya, bukan karena saya popular atau punya kuasa.
Masalahnya : kalau saya tidak popular dan tidak punya kuasa, apakah saya masih menarik untuk dijadikan teman?
Blagh.