Monday, November 27, 2006

Singapore Trip

Singapore trip next week, dijadwalkan tanggal 5 Desember 2006.
Siapa mau nitip Donat Keju? ;))

Tuesday, November 21, 2006

Posting Lama, Feels like posting it again :)

Ketika kutanya kau..
Seperti apakah cintamu padaku?

Di sudut bibirmu tersungging senyuman..
Aku cinta kau seperti upil..

Upil???

Aku ternganga dan membelalakkan mata..

Upil???

Kau mengangguk dan kulihat sinar matamu penuh canda..

Kau menjentik hidungku..

Aku mencintaimu seperti upil..
karena walaupun upil itu kecil..tapi dia selalu ada, setiap saat selalu ada..
Dibersihkan seperti apapun selalu ada..

Setiap hari, setiap waktu..
Selalu kembali...

Aku tercenung dan berkata perlahan,

Mengapa kau tak bisa mencintaiku seperti matahari mencintai bumi?

Setiap hari datang tiada pernah alpa?

Kau tersenyum dan menjawab geli,
tapi berarti aku tak mencintaimu malam hari..

Karena malam hari sang bumi dicintai oleh sang bulan..

Aku sandarkan kepalaku di dadamu..

Kalau begitu..
Biarlah cintamu padaku seperti upil saja..

:)

Belahan Jiwa

Hampir setengah hidupku kulalui dengannya.
Tapi aku merasa sudah mengenalnya seumur hidupku.
Hari-hari yang kualami sebelumnya hanyalah pengisi waktu sebelum kehidupanku yang sebenarnya dimulai, kehidupan dengannya.

Aku 2 kali lahir. Pertama dari Ibu tercintaku, lalu aku terlahir kembali saat aku menemukannya.
Dan dia menemukanku.
Dan kami membina kehidupan baru.
Penuh emosi, amarah, cinta, curiga, kasih sayang dan semua jadi satu.

Tidak pernah mulus.
Cinta kami tidak seperti dongeng 1001 malam.
Pun tidak diisi dengan romantisme cengeng belaka.
Aku bahkan pernah merasa bahwa dia adalah orang yang tak tepat untukku.
Begitupun dia, bertanya apakah betul perempuan seperti aku yang dia mau.

Kadang kubertanya apakah ia belahan jiwaku? Soulmate-ku? Dan mungkin kadangkala pertanyaan itu juga bergejolak di hatinya.
Dan sambil memandang wajah manjanya di kala tidur aku hanya berbisik nyaris tak terdengar, "Sayang, apabila kelak hanya maut yang memisahkan, di situlah kita baru tahu jawabannya."

Pada saat ini aku hanya tahu satu, aku tak sanggup hidup tanpa dia.
Dan juga dia tak sanggup kehilangan aku.

Jadi kami jalani hari-hari dalam cinta yang kadang diselipi pertikaian-pertikaian kecil tak penting, yang ujung-ujungnya hanya membuat kami yakin bahwa kami memang sangat saling mencinta.

Kalau tidak, mengapa kami masih bersama?

Kami berjanji tidak akan pernah hidup terpisah. Kami sudah saling mencandu satu sama lain.
Ketergantungan aku kepadanya. Kemanjaan dia padaku.

Dan tiba-tiba kenyataan berkata lain.

Kami akan berpisah sementara.
Ribuan kilometer bentangannya.

Dan aku seperti diserbu kelumpuhan di sekujur tubuhku.

Tapi bukankah ini yang pernah kujanjikan padanya?

Bahwa aku siap menghadapi segalanya?

Dan tangis kami setiap pagi pada saat menghitung hari, menjawab pertanyaan tentang belahan jiwa itu jauh sebelum waktunya.

Bang, engkaulah belahan jiwaku.
Dan aku takkan pernah utuh tanpa kau ada di sampingku.

Berangkatlah gapai mimpi itu.
Aku dan anak-anakmu menunggu di rumah kita..
Menanti kau kembali, dan lengkapi jiwa kami.

Saturday, November 18, 2006

Balada Donat Keju, Tukang Koran dan Aku

Pagi tadi jam 7.30 lewatlah sebuah mobil yang biasa berjualan roti dan donat.
Sudah 1 bulan aku tidak beli donat keju. The crave became unbearable.
Aku beli 2. 1 buat pagi ini, 1 buat besok.

Donat di tangan kanan, novel V.Lestari terbaru berjudul Belitan Memori di tangan kiri, aku berdiang di teras rumah, menikmati matahari pagi, donat hangat, dan buku seru.
Heaven.

SALAH!!

Di gigitan kedua Donat itu datanglah si Tukang Koran. 28 tahun, bloon, polos, lugu abis. Setiap hari kalau mengantar Koran dia berteriak di depan rumah, "Ibuuuuuuuuu!!!", dengan suara yang dinyanyikan. Hampir setiap datang juga dia minta botol Aqua bututnya diisi air galonan dari dalam rumahku. Gratisan. Dasar.
Nyebelin. Tapi aku gak tega ganti orang. Lagian anak ini kelihatannya baik, cuma agak lemot saja.

Tukang Koran : *sambil mengulurkan koran* Makan apa Bu? Pagi-pagi udah di teras?

Akuh : Makan donat keju. Emang napah?

Tukang Koran : Bagi dong, Bu..

Akuh : Bagi...BELI!!!

Tukang Koran : Yah Ibu...Lagian ngapain sih Ibu udah gendut kok makan donat?

Akuh : Idih biarin..suka suka.

Tukang Koran : Padahal Ibu kalau langsing cantik banget lho..

Akuh : Ogah langsing, entar elo naksir lagi. RUGI!

Tukang Koran : *tertawa terbahak-bahak*

Akuh : Gendut gini aja ada yang naksir, gimana kalau kurus? Repot!

Tukang Koran : Emang Ibu gak suka kalau banyak yang naksir?

Akuh : Gak ada untungnya, orang udah kawin :P

Tukang Koran : Hoooo iyaaaaa yaaaah :)) *sambil ngeloyor*


Suddenly the cheese donut in my hand doesn't look so appealing anymore.
Ah, what the heck.

*telen semua donatnya*

Saturday, November 11, 2006

Di Malam Menjelang 12 November, 11 Tahun Yang Lalu

kupandang jemari kakiku sambil memeluk lutut di dalam kamar asing itu..
kutanya pada diriku sendiri benarkah ini yang kumau?

waktu ayahmu menanyakan kesediaanku malam itu
kuingat aku terbata-bata..

bukan karena aku ragu
tapi aku tak pernah membayangkan..lelaki itu ternyata adalah kamu..**

lelaki yang siang itu kutemui tanpa sengaja..
dan sekarang akan membawaku ke dalam kehidupannya..

kupejamkan mata dan kubayangkan senyummu..
dan aku sadar tidak seharipun aku mampu hidup tanpa melihat itu..

bawa aku, sayang..
kala kau layarkan perahu kita dari pelabuhan hatiku besok pagi..
aku siap menghadapi segalanya..



Note : ** Silahkan intip ke sini untuk cerita awalnya :)

Friday, November 10, 2006

Roller Coaster Ride With My Baby

Life is always like a roller coaster ride with my baby. Yeah, my baby..the love of my life, my darling husband.

Seperti yang pernah saya ceritakan di dalam serial entry saya yang sampai sekarang belum ada sambungannya, "Let Me Tell You A Story", life is never boring with him. Selalu ada kejutan, selalu ada revolusi besar2an.

10 tahun bekerja, 5 perusahaan, get it?

Suami saya, manusia yang paling pembosan yang pernah saya temui. Cuma untungnya dia tidak bosan dengan saya. Mungkin karena saya sering ganti warna dan potongan rambut, atau gaya berpakaian? Sehingga selama 14 tahun bersama, mungkin dia sudah merasa melihat 12 orang? Who knows :P
Mungkin juga karena saya adalah wanita dengan multiple personality?
Bisa jadi. Serasa ketemu dengan banyak orang kan?
Haha.

Kehidupan dengannya tidak pernah monoton. Well, kadang2 monoton, tapi biasanya kita cepat banting setir sebelum kemonotonan itu memakan kita.
Mungkin satu2nya yang mengerem sedikit sifat 'Dare Devil' kita adalah anak2 kita.
Gak mungkin lagi kita main sabet sana sini dengan resiko anak2 jadi tidak nyaman.
Tapi untungnya anak2 seperti sudah mengerti gaya koboi kita berdua dan gak aneh kalau tiba2 secara implusif kita berdua tiba2 memutuskan untuk liburan backpacking ke Pulau Bintan dari Singapore padahal 2 jam sebelumnya kita masih makan prata di Coffee Shop depan, berpikir bahwa weekend ini akan sama membosankannya dengan minggu kemaren.

Life with him is full with "what next" questions.
Selalu dihadapkan dengan keputusan2 besar, tidak adem ayem.
Seperti kepindahan kami ke Batam? Nekad.
Tidak tau situasi, tidak kenal siapa2, tanpa teman tanpa saudara. Blassss.
Dan voila! 3 bulan setelah kepindahan kami menemukan masalah yang tidak terbayangkan sebelumnya.
It doesn't work the way we want it to be.

Salah perhitungan?
OK, time to make another manouver.

And here we are, facing another big decision.

Kita berdua berpandang2an dan saya bertanya kepadanya, "Do you think this is the last?"
Dan dia menatap saya dengan mata nakalnya, "Brace yourself, I'm sure this is not the last."

Saya cuma bisa menggenggam tangannya dan berkata, "Bring it on!"

Wednesday, November 08, 2006

Strong



The Wife (to herself) : And for their sake I promise I will be strong.
We will survive.

Brave



The Wife : I would be brave, Baby.. promise you I will be brave..
The Husband : I know you will..

Tuesday, November 07, 2006

Scared

The Husband : Darling, millions of people are doing it in this world. They can do it, they survive. Why can't we?

The Wife : I don't know, Baby. I know I can do it, I have to do it. We have to do it.
But I'm just scared.

The Husband : Me too.

The Wife : I'm terrified.

And the silence after that was so hearbreaking.

Batam, 7 November 2006

Sunday, November 05, 2006

Jadi kapan aku sadar kau tak ada?

Setiap ada sesuatu yang terjadi padaku..
aku seperti tak sabar untuk menceritakannya padamu..

Sesuatu yang gembira, sesuatu yang menyedihkan..
dan tiba-tiba kenyataan memukulku..

Kau sudah tak ada.

Dan cerita-cerita itu harus kutelan lagi, kusimpan lagi..
pahit di lidahku terasa..

Semakin hari aku semakin merindukanmu...

Batam, 5 November 2006