Tuesday, March 21, 2006

The Curse Of The So Called Tomboy Mom

I'm not a girly girl.

Sejak kecil saya memang tidak pernah cocok sama mahluk perempuan. Entah kenapa.
Sampai saat inipun saya suka bingung kalau ada di tengah teman2 perempuan saya, suka gak jelas mau ngomong apa.
Dan seperti biasanya, kalau saya sal-ting, saya malah blabbering gak keruan. Ujung2nya malah melucu atau dongeng cerita2 aneh tentang diri saya.
Oh ya, saya memang ember kalau urusan nyeritain diri saya sendiri, tapi bukan ngomongin orang. On second thought, kalau orang itu pantes digosipin ya why not? :P

Anyway, karena saya memang tidak girly itulah, saya punya masalah dengan anak perempuan saya yang tahun ini berusia 10 tahun.
Mulai centil dia.
Rambut pengen dipanjangin, pake lip balm, setiap 10 menit nanya, "Mak, do you think I am beautiful?"
What the ... ???

Sumpah waktu saya lihat akhirnya Fira menjadi girly girl, saya cuma bisa panik dan berkata dalam hati, "Mati gue, I have to deal with her and how if she ask me about beauty tips?"

Waktu Fira masih umur 4-5 tahun, rambutnya sempat panjang. Saya panik setiap hari karena harus mengikat rambutnya waktu dia mau ke sekolah. Saya tidak bisa mengikat rambut, I'm clueless about that thing. Dan traumatik karena waktu kecil rambut dipaksa panjang sama Bokap dan akhirnya setiap hari saya menjadi 'korban' Nyokap, dikepang :(( Ampun sampe dijenggut-jenggut saking saya gak maunya diikat tuh rambut. Sakit gila!

Saya bujuk bujuk, saya ancam ancam Fira , akhirnya dia bersedia dipotong pendek rambutnya waktu umur 6 tahun.
Sejak saat itu, setiap rambutnya panjang sedikit saya seret dia ke salon.
Biar kata Fira ngamuk sambil nendang2 ogah di jalan, tetep gue seret. Untungnya nurut.

Sampai minggu ini.

Tanpa saya sadar, karena kesibukan, rambut Fira ternyata sudah cukup panjang.
Kemaren, hari pertama sekolah Term 2, Fira pagi-pagi menyatakan,
"Mak, it's time. I want you to tie my hair."
Saya yang sedang minum kopi langsung tersedak, "No way, Jose!" "I promise you,you can keep your hair long AFTER you old enough to tie your OWN hair." "I don't want to have anything to do with that. EVER!"
Fira memandang gue dengan matanya yang besar, "Pleaseeeeee..."

Arrrrrrghhhhhhhhhhh

"It'll took me about 15 minutes to tie your hair in the simplest style, you'll be late for school!"
Fira masih memandang gue dengan puppy eyes mode on.

"FINE..FINE!!! But you owe me BIG TIME, young lady!"

Fira bersorak menang.

Saya ambil 2 karet gelang dari dapur (iya, karet gelang, so what? anak gue gak keberatan kok), lalu saya ikat rambutnya dengan style yang paling gampang, 2 kuncir kiri kanan.
Karena rambutnya sebelumnya dipotong layer, maka rambut Fira sekarang kelihatan seperti air mancur berantakan.

Whatever lah, SHE ASKED FOR IT :P

Fira happily jalan keluar rumah dengan senyum lebar di bibirnya.
Saya tertegun sebentar, "Neng, I think it looks a little bit odd..."

Fira masih tersenyum, "I don't care. Now I look like a normal girl."
Saya melotot, "What, do you think you don't look normal before?"
Fira cuma tertawa sambil melambai.
Saya cuma bisa meleletkan lidah ke arahnya.

10 menit kemudian Fira menelepon saya dari HPnya. Dia sudah ada di atas School Bus.
Suaranya aneh, "Why me???"
Saya bingung, "What happened?"

Fira setengah berteriak, "MY FRIENDS SAID MY HAIR LOOKS ASYMMETRICAL!! UNEQUAL!!"
Saya ngakak sejadi-jadinya, "RASAAIIIIINNN!!!!!!"

Fira menutup telepon sambil ngomel perlahan, "I wish you are a girly girl, Mak."

Saya terdiam sebentar sambil berkata pada diri sendiri,

"Ok honey, I would not be a girly girl. Never. But I promise you I will learn how to tie your hair right. Cause I want you to be beautiful, my princess..I really do."

Monday, March 20, 2006

Blog Saya

Blog saya dibuka lagi.
Saya mungkin akan berkeluh kesah lagi.
Akan ngomel ngomel lagi.
Akan negatif thinking lagi.

Itulah saya, dan blog saya akan berisi itu semua.

Jangan salahkan saya kalau blog saya membuat anda depresi atau malah ngakak gak keruan.
Jangan melotot kalau ternyata anda jadi tidak bisa tidur gara2 baca blog saya.
Jangan bingung kalau tiba2 anda menangis tanpa bisa dibendung karena membaca salah satu postnya.

Inilah blog saya.
Isinya adalah perasaan saya, sehingga post2nya tentu seringya emosional.

Read it at your own risk, readers :)

I love you all.

Wednesday, March 08, 2006

really

lots of people do judge me from the way I look.
without thinking they just blurt something like, "Ya ampun loe tambah gendut aja..!!"
when I actually lose weight.
it sucks. really.
don't tell me it's compassion.because it hurts.
if you care at all about me and my feeling, then be quiet.
trust me if I can slim down, I will.
problem is no matter what diet I'm in, I ALWAYS FAILED
if you still think that I'm overeating, then you don't know me at all.
my real friend, who really cares, knows me.
you don't.

A Lame Way To Die

Fira pulang sekolah kemarin, tersengal2 napasnya pendek2.

"Mak, ada orang bunuh diri lagi, lompat dari atas!"
"Di blok sebelah, di carpark deket Basketball Court, mayatnya pas Kakak lewat sudah ditutup tapi kakinya kelihatan."

Aku berhenti melihat ke arah acara di TV.
Hatiku kelabu.

Sejak tinggal di Singapore, sudah 2 kali Fira melihat orang mati bunuh diri lompat dari gedung apartement. 1 kali lagi orang mati ditabrak mobil. Semua yang mati adalah tetangga kami. Yang mungkin wajahnya cukup familiar dan pernah saling mengangguk kala berpapasan.

Aku sendiri belum pernah melihat, dan jangan sampai.

Yang bunuh diri kemarin, aku baru tahu siapa orangnya setelah aku bertanya ke si Babeh di kedai India di depan. Kedai si Babeh terletak sekitar 50 meter dari tempat jatuhnya perempuan itu.
Dia berusia sekitar 45 tahun. Putih, pendek, dan berwajah biasa, dengan tompel kecil di pipi kanannya. Aku sering bertemu dengannya di Coffee Shop depan rumah.
Menurut khabar, dia kalah judi, $3000 utangnya pada loanshark.
Dia meninggalkan seorang suami, dan 3 anak berusia 9 - 21 tahun.
Aku tahu semua ini dari si Babeh.
Koran setempat tidak akan pernah memuat berita seperti ini, kecuali ada nilai jual misalnya korban adalah seseorang yang cukup dikenal.

Perempuan ini bukan siapa2. Dia 'hanya' seorang Ibu dan istri yang kalah, lelah, dan tidak mendapat pertolongan dari siapapun untuk menghadapi masalahnya.

Setelah berbincang2 dengan si Babeh selama 30 menit-an, aku baru tahu bahwa dalam tahun 2005 saja sudah 6 orang yang bunuh diri dengan terjun bebas dari blok sekitar kami.
Aku saja yang tidak tahu karena kasus seperti ini biasanya tidak diperbincangkan.
Semua orang seperti enggan membahasnya.

Dan hanya satu kalimat yang muncul di otakku sejak mendengar cerita ini.
It's a lame way to die.

Monday, March 06, 2006

Zachary Adam Hidayat

at Adam's school


Mrs. Sim (Adam's teacher)asking me, half complaining because Adam never respond to her when she call his name.

Mrs. Sim : What did you call him at home, ah? He never respond to me when I call his name.

Me : Really? Well, sometime I call him with his first name Zachary, sometime with his middle name Adam.

Mrs. Sim : But when I call him he never respond you know.. That's why I ask you, maybe you call him with other name at home.

Me : Hmmm, his sister call him Adek, but last year Miss Hanah had no problem with this. I don't know why now he won't respond.
(tiba2 terpikir)
In the classroom, what did you call him, Mrs. Sim?

Mrs. Sim : I call him by his first name lah. I call him Jack Lee, Jack Lee!!

Me : Jack Lee?

Mrs. Sim : Yes, Jack Lee.. Jack Lee... Z-A-C-H-A-R-Y, Jack Lee (cadel)

Me : ???????????????
*dalam hati, "pantes anak gue kagak nengok.."*


:))

Thursday, March 02, 2006

whaddaya think



I found this photo in my archive, dated 2 years ago I guess :)
So, mending rambut gue panjang apa pendek?
erkkhh..panjang pendek gue tetep aja kelihatan culun yak? :))


photo by suryatmaning hany