Wednesday, September 10, 2008

Tak Selamanya Mendung Itu Kelabu

Anak-anak melepas Bapaknya terbang ke Korea (kali ini, minggu depan sudah kembali ke China) dengan wajah yang dikuat-kuatkan. Saya sudah mem-briefing mereka supaya tidak menangis saat berpisah sementara dengan Bapaknya. Saya bilang, "Don't make it harder for him, Okay?"

Mereka menepati janji. Tidak ada tangis kali ini, malah wajah Bapaknya yang memerah waktu melihat anak-anaknya begitu iklas untuk ditinggal sementara.

Sepanjang perjalanan dari Changi Airport ke Harbour Front (untuk kemudian menyambung ke Batam) mereka berusaha menyembunyikan perasaan mereka. Saya rasa setelah beberapa tahun sering hidup terpisah begini membuat mereka sudah tahu bagaimana cara mengatasi perasaan mereka saat ditinggal Bapaknya.

Alangkah berterima kasihnya saya kepada kedua anak saya. Karena keiklasan dan kedewasaan mereka membuat saya jauh lebih kuat hidup terpisah seperti ini.

Suatu saat dalam hidup saya, mungkin saya pernah berbuat sesuatu yang baik sehingga saya diberkahi anak-anak sepenurut dan sebaik mereka.

Dan sepanjang jalan di MRT, kami bersama-sama menyanyikan lagu yang sudah sering kami nyanyikan sejak mereka kecil.

You are my sunshine..
My only sunshine..
You make me happy..
When skies are grey..

You never know, Dear..
How much I love you..
Please don't take my sunshine away...