Wednesday, July 20, 2005
Monday, July 18, 2005
Tuesday, July 05, 2005
Lebih baik sakit hati daripada sakit gigi!!
Sumpe!!
Hari Kamis kemaren gigi geraham belakang kiri gue udah nyut2an gila2an.
Berdasarkan diagnosa Dentist gue sih, harus ditreatment dengan yang namanya Root Canal.
Tapi ongkosnya bo' : Roughly $1000!!
What the???
Buat tumbal tembel kotrak kotrek gigi jelek kayak gini harus ngeluarin duit segitu dan waktu gue tanya,
+"Would you guarantee the problem wont come back later?"
-The Dentist grinning (I BET SHE WAS!!) in her Surgical Mask, "Unfortunately I can't guarantee you that."
*sumpah serapah*
SERIBU TOPAN BADAI!!!!!
Pembicaraan ini terjadi 2 bulan yang lalu.
Jadi selama 2 bulan terakhir ini, gue bolak balik mikir, Root Canal apa gak ya?
Waktu gue tanya apa ada option lain, The Dentist cuma bilang, "Root Canal or you have your tooth extracted." "But you'll be having some difficulty with chewing in the left side cause you also got your wisdom tooth extracted before."
Gue cuma bisa mendelik sambil bilang, "Do you see my body, Doc?" "I'll be more than happy to have trouble with chewing if that could help me lose some kilos."
Dokter cuma nyengir, iyalah mana mungkin dia memilih buat argue dengan gue, badan dia cuma 1/3 badan gue, gue sentil terbang nyampe Johor Baru deh.
2 bulan gue hidup dengan gigi yang setiap hari bikin kepala gue sakit. Selalu males atau gak ada waktu buat ketemu sama The Dentist.
Nah, ancurnya, hari Kamis kemaren, tiba2 gigi gue udah gak ketahanan lagi. Suakittt minta ampun.
Lari2 lah gue ke tempat dokter Teo (yeah, The Dentist) dan minta ketemu.
+"Sorry Madam, the appointment was already full, she can't see you today. How about tomorrow?", said the sour face nurse at the reception desk.
Kyaaaaaaaaaaaaaa!!!!
Mana gue bisa tahaaaaaan???!!!
Gue memutuskan untuk nyebrang jalan dan dateng ke Klinik yang gak pernah gue datengin, tapi dokter giginya banyak, pasti ada yang free.
OK, ada!! Thank God!!
walaupun sempet pengen nabok nurse yang di depan gara2 dia maksa gue ngisi questionair sementara otak gue lagi gede kecil gede kecil kayak tangan Tom waktu digebug Jerry.
+"Is this questionair really important, compulsary???", kata gue sambil masem.
-" I'm sorry???"
+" Is this questionair compulsary??"
-" Comp..what?"
+" SHOULD I FILL THIS FORM WHILE MY HEAD'S THROBBING OR THIS CAN WAIT LATER???"
Semua orang di ruang tunggu ngeliatin gue dengan mulut terbuka.
Well, siapa suruh messing up dengan orang sakit gigi :P
Gue harus nunggu 30 menit katanya, walaupun akhirnya ternyata 1 jam.
Pas masuk gue lihat dokternya cowok, masih muda, pake mask, gue gak yakin dia ganteng atau gak.
Setelah basa basi sejenak, gue duduk di kursi khususnya dan mulai ngobrol bin konsultasi dengan posisi gue terlentang dan dia duduk di kursi yang lain, di deket kepala gue.
Bener2 angle yang sangat tidak menarik. Mana gue disuruh pake goggles katanya biar gak ada cipratan darah kena muka.
"Errr..excuse me, are you going to check my damn tooth or are you planning to slash my neck?" <<---kata gue dalam hati, tolong ya.
Dokternya sangat tidak talkative, seperti rata2 orang Singapore lah. Sementara gue kalau lagi nervous malah cenderung blabbering.
Gelo kan situasinya?
Dia bilang cuma ada 2 cara buat ngatasin gigi gue, Root Canal (yeah right, and you will be $1000 richer) atau dicabut.
Gue diminta memutuskan saat itu juga!
YA JELAS GUE MILIH DICABUT, MIND YOU??? $1000 is A LOT !!
tanpa garansi lagi? no way Jose!
+ "Are you sure you want your tooth to be extracted??"
- " As sure as I don't want to spend $1000 for no-guarantee-it'll-fix-the-problem treatment."
Akhirnya setelah ngebujuk gue berkali2 tanpa hasil, dia memutuskan untuk mulai persiapan nyabut gigi gue.
Dia masih coba untuk nice (yeah, I bet he already rehearse the line)
+"Ok, If you feel the pain, you just hold the nurse's hand."
-"Oh, I think I don't need that, maybe I'll punch you instead."
Dokter muda yang gak jelas ganteng atau enggak-nya itu terdiam sejenak, mungkin kaget nemu pasien kayak gue. Hahahaha belum pernah berhadapan dengan gue lagi sakit gigi ya? Laki gue aja keder!!!
Mulailah gue blabbering tentang Dokter2 kandungan gue waktu gue ngelahirin dan keguguran berkali2.
+ "You know, my gynae always warn me if I pinch his thigh again during treatment, he'll charge me double."
- "ooohh..."
Setelah 6 suntikan lokal di sekitar gigi yang sakit, mulailah Dokter muda yang gak jelas ganteng apa enggaknya itu menimang2 tang buat nyabut gigi di depan mata gue.
Gak tau apa maksudnya, nakut2in apa lagi nungguin mulut gue kebal.
Pas akhirnya gigi nyebelin itu berhasil dicabut tanpa kesulitan, dia memperlihatkan gigi tersebut ke gue dengan bangga,
+ "Here's your tooth, now you're free from it."
- *dengan mulut terkatup nggigit perban* "I RATHER GIVE BIRTH TWICE!!!"
Dokter muda yang gak jelas ganteng apa enggaknya itu kelihatannya lega waktu gue melangkah keluar. Syukur2 kalau gak ketemu pasien kayak gue lagi kayaknya.
Hahahahahaha
Eh..tapi waktu gue mau buka pintu, gue memutuskan untuk berbalik, shake his hand dan mengucapkan sedikit kata pujian,
"Doc, you're good. You did it less than 2 minutes. You're good!"
Oh boy, it was good too see the astonishment mixed with happiness in those robotic eyes. Kasihan banget. Mungkin seumur hidup yang muji baru gue.
Good job, Doc! Maybe I'll come back to you someday if my dentist's not available again, God forbid! :)) :))
Hari Kamis kemaren gigi geraham belakang kiri gue udah nyut2an gila2an.
Berdasarkan diagnosa Dentist gue sih, harus ditreatment dengan yang namanya Root Canal.
Tapi ongkosnya bo' : Roughly $1000!!
What the???
Buat tumbal tembel kotrak kotrek gigi jelek kayak gini harus ngeluarin duit segitu dan waktu gue tanya,
+"Would you guarantee the problem wont come back later?"
-The Dentist grinning (I BET SHE WAS!!) in her Surgical Mask, "Unfortunately I can't guarantee you that."
*sumpah serapah*
SERIBU TOPAN BADAI!!!!!
Pembicaraan ini terjadi 2 bulan yang lalu.
Jadi selama 2 bulan terakhir ini, gue bolak balik mikir, Root Canal apa gak ya?
Waktu gue tanya apa ada option lain, The Dentist cuma bilang, "Root Canal or you have your tooth extracted." "But you'll be having some difficulty with chewing in the left side cause you also got your wisdom tooth extracted before."
Gue cuma bisa mendelik sambil bilang, "Do you see my body, Doc?" "I'll be more than happy to have trouble with chewing if that could help me lose some kilos."
Dokter cuma nyengir, iyalah mana mungkin dia memilih buat argue dengan gue, badan dia cuma 1/3 badan gue, gue sentil terbang nyampe Johor Baru deh.
2 bulan gue hidup dengan gigi yang setiap hari bikin kepala gue sakit. Selalu males atau gak ada waktu buat ketemu sama The Dentist.
Nah, ancurnya, hari Kamis kemaren, tiba2 gigi gue udah gak ketahanan lagi. Suakittt minta ampun.
Lari2 lah gue ke tempat dokter Teo (yeah, The Dentist) dan minta ketemu.
+"Sorry Madam, the appointment was already full, she can't see you today. How about tomorrow?", said the sour face nurse at the reception desk.
Kyaaaaaaaaaaaaaa!!!!
Mana gue bisa tahaaaaaan???!!!
Gue memutuskan untuk nyebrang jalan dan dateng ke Klinik yang gak pernah gue datengin, tapi dokter giginya banyak, pasti ada yang free.
OK, ada!! Thank God!!
walaupun sempet pengen nabok nurse yang di depan gara2 dia maksa gue ngisi questionair sementara otak gue lagi gede kecil gede kecil kayak tangan Tom waktu digebug Jerry.
+"Is this questionair really important, compulsary???", kata gue sambil masem.
-" I'm sorry???"
+" Is this questionair compulsary??"
-" Comp..what?"
+" SHOULD I FILL THIS FORM WHILE MY HEAD'S THROBBING OR THIS CAN WAIT LATER???"
Semua orang di ruang tunggu ngeliatin gue dengan mulut terbuka.
Well, siapa suruh messing up dengan orang sakit gigi :P
Gue harus nunggu 30 menit katanya, walaupun akhirnya ternyata 1 jam.
Pas masuk gue lihat dokternya cowok, masih muda, pake mask, gue gak yakin dia ganteng atau gak.
Setelah basa basi sejenak, gue duduk di kursi khususnya dan mulai ngobrol bin konsultasi dengan posisi gue terlentang dan dia duduk di kursi yang lain, di deket kepala gue.
Bener2 angle yang sangat tidak menarik. Mana gue disuruh pake goggles katanya biar gak ada cipratan darah kena muka.
"Errr..excuse me, are you going to check my damn tooth or are you planning to slash my neck?" <<---kata gue dalam hati, tolong ya.
Dokternya sangat tidak talkative, seperti rata2 orang Singapore lah. Sementara gue kalau lagi nervous malah cenderung blabbering.
Gelo kan situasinya?
Dia bilang cuma ada 2 cara buat ngatasin gigi gue, Root Canal (yeah right, and you will be $1000 richer) atau dicabut.
Gue diminta memutuskan saat itu juga!
YA JELAS GUE MILIH DICABUT, MIND YOU??? $1000 is A LOT !!
tanpa garansi lagi? no way Jose!
+ "Are you sure you want your tooth to be extracted??"
- " As sure as I don't want to spend $1000 for no-guarantee-it'll-fix-the-problem treatment."
Akhirnya setelah ngebujuk gue berkali2 tanpa hasil, dia memutuskan untuk mulai persiapan nyabut gigi gue.
Dia masih coba untuk nice (yeah, I bet he already rehearse the line)
+"Ok, If you feel the pain, you just hold the nurse's hand."
-"Oh, I think I don't need that, maybe I'll punch you instead."
Dokter muda yang gak jelas ganteng atau enggak-nya itu terdiam sejenak, mungkin kaget nemu pasien kayak gue. Hahahaha belum pernah berhadapan dengan gue lagi sakit gigi ya? Laki gue aja keder!!!
Mulailah gue blabbering tentang Dokter2 kandungan gue waktu gue ngelahirin dan keguguran berkali2.
+ "You know, my gynae always warn me if I pinch his thigh again during treatment, he'll charge me double."
- "ooohh..."
Setelah 6 suntikan lokal di sekitar gigi yang sakit, mulailah Dokter muda yang gak jelas ganteng apa enggaknya itu menimang2 tang buat nyabut gigi di depan mata gue.
Gak tau apa maksudnya, nakut2in apa lagi nungguin mulut gue kebal.
Pas akhirnya gigi nyebelin itu berhasil dicabut tanpa kesulitan, dia memperlihatkan gigi tersebut ke gue dengan bangga,
+ "Here's your tooth, now you're free from it."
- *dengan mulut terkatup nggigit perban* "I RATHER GIVE BIRTH TWICE!!!"
Dokter muda yang gak jelas ganteng apa enggaknya itu kelihatannya lega waktu gue melangkah keluar. Syukur2 kalau gak ketemu pasien kayak gue lagi kayaknya.
Hahahahahaha
Eh..tapi waktu gue mau buka pintu, gue memutuskan untuk berbalik, shake his hand dan mengucapkan sedikit kata pujian,
"Doc, you're good. You did it less than 2 minutes. You're good!"
Oh boy, it was good too see the astonishment mixed with happiness in those robotic eyes. Kasihan banget. Mungkin seumur hidup yang muji baru gue.
Good job, Doc! Maybe I'll come back to you someday if my dentist's not available again, God forbid! :)) :))