Lebih baik sakit hati daripada sakit gigi!!
Sumpe!!
Hari Kamis kemaren gigi geraham belakang kiri gue udah nyut2an gila2an.
Berdasarkan diagnosa Dentist gue sih, harus ditreatment dengan yang namanya Root Canal.
Tapi ongkosnya bo' : Roughly $1000!!
What the???
Buat tumbal tembel kotrak kotrek gigi jelek kayak gini harus ngeluarin duit segitu dan waktu gue tanya,
+"Would you guarantee the problem wont come back later?"
-The Dentist grinning (I BET SHE WAS!!) in her Surgical Mask, "Unfortunately I can't guarantee you that."
*sumpah serapah*
SERIBU TOPAN BADAI!!!!!
Pembicaraan ini terjadi 2 bulan yang lalu.
Jadi selama 2 bulan terakhir ini, gue bolak balik mikir, Root Canal apa gak ya?
Waktu gue tanya apa ada option lain, The Dentist cuma bilang, "Root Canal or you have your tooth extracted." "But you'll be having some difficulty with chewing in the left side cause you also got your wisdom tooth extracted before."
Gue cuma bisa mendelik sambil bilang, "Do you see my body, Doc?" "I'll be more than happy to have trouble with chewing if that could help me lose some kilos."
Dokter cuma nyengir, iyalah mana mungkin dia memilih buat argue dengan gue, badan dia cuma 1/3 badan gue, gue sentil terbang nyampe Johor Baru deh.
2 bulan gue hidup dengan gigi yang setiap hari bikin kepala gue sakit. Selalu males atau gak ada waktu buat ketemu sama The Dentist.
Nah, ancurnya, hari Kamis kemaren, tiba2 gigi gue udah gak ketahanan lagi. Suakittt minta ampun.
Lari2 lah gue ke tempat dokter Teo (yeah, The Dentist) dan minta ketemu.
+"Sorry Madam, the appointment was already full, she can't see you today. How about tomorrow?", said the sour face nurse at the reception desk.
Kyaaaaaaaaaaaaaa!!!!
Mana gue bisa tahaaaaaan???!!!
Gue memutuskan untuk nyebrang jalan dan dateng ke Klinik yang gak pernah gue datengin, tapi dokter giginya banyak, pasti ada yang free.
OK, ada!! Thank God!!
walaupun sempet pengen nabok nurse yang di depan gara2 dia maksa gue ngisi questionair sementara otak gue lagi gede kecil gede kecil kayak tangan Tom waktu digebug Jerry.
+"Is this questionair really important, compulsary???", kata gue sambil masem.
-" I'm sorry???"
+" Is this questionair compulsary??"
-" Comp..what?"
+" SHOULD I FILL THIS FORM WHILE MY HEAD'S THROBBING OR THIS CAN WAIT LATER???"
Semua orang di ruang tunggu ngeliatin gue dengan mulut terbuka.
Well, siapa suruh messing up dengan orang sakit gigi :P
Gue harus nunggu 30 menit katanya, walaupun akhirnya ternyata 1 jam.
Pas masuk gue lihat dokternya cowok, masih muda, pake mask, gue gak yakin dia ganteng atau gak.
Setelah basa basi sejenak, gue duduk di kursi khususnya dan mulai ngobrol bin konsultasi dengan posisi gue terlentang dan dia duduk di kursi yang lain, di deket kepala gue.
Bener2 angle yang sangat tidak menarik. Mana gue disuruh pake goggles katanya biar gak ada cipratan darah kena muka.
"Errr..excuse me, are you going to check my damn tooth or are you planning to slash my neck?" <<---kata gue dalam hati, tolong ya.
Dokternya sangat tidak talkative, seperti rata2 orang Singapore lah. Sementara gue kalau lagi nervous malah cenderung blabbering.
Gelo kan situasinya?
Dia bilang cuma ada 2 cara buat ngatasin gigi gue, Root Canal (yeah right, and you will be $1000 richer) atau dicabut.
Gue diminta memutuskan saat itu juga!
YA JELAS GUE MILIH DICABUT, MIND YOU??? $1000 is A LOT !!
tanpa garansi lagi? no way Jose!
+ "Are you sure you want your tooth to be extracted??"
- " As sure as I don't want to spend $1000 for no-guarantee-it'll-fix-the-problem treatment."
Akhirnya setelah ngebujuk gue berkali2 tanpa hasil, dia memutuskan untuk mulai persiapan nyabut gigi gue.
Dia masih coba untuk nice (yeah, I bet he already rehearse the line)
+"Ok, If you feel the pain, you just hold the nurse's hand."
-"Oh, I think I don't need that, maybe I'll punch you instead."
Dokter muda yang gak jelas ganteng atau enggak-nya itu terdiam sejenak, mungkin kaget nemu pasien kayak gue. Hahahaha belum pernah berhadapan dengan gue lagi sakit gigi ya? Laki gue aja keder!!!
Mulailah gue blabbering tentang Dokter2 kandungan gue waktu gue ngelahirin dan keguguran berkali2.
+ "You know, my gynae always warn me if I pinch his thigh again during treatment, he'll charge me double."
- "ooohh..."
Setelah 6 suntikan lokal di sekitar gigi yang sakit, mulailah Dokter muda yang gak jelas ganteng apa enggaknya itu menimang2 tang buat nyabut gigi di depan mata gue.
Gak tau apa maksudnya, nakut2in apa lagi nungguin mulut gue kebal.
Pas akhirnya gigi nyebelin itu berhasil dicabut tanpa kesulitan, dia memperlihatkan gigi tersebut ke gue dengan bangga,
+ "Here's your tooth, now you're free from it."
- *dengan mulut terkatup nggigit perban* "I RATHER GIVE BIRTH TWICE!!!"
Dokter muda yang gak jelas ganteng apa enggaknya itu kelihatannya lega waktu gue melangkah keluar. Syukur2 kalau gak ketemu pasien kayak gue lagi kayaknya.
Hahahahahaha
Eh..tapi waktu gue mau buka pintu, gue memutuskan untuk berbalik, shake his hand dan mengucapkan sedikit kata pujian,
"Doc, you're good. You did it less than 2 minutes. You're good!"
Oh boy, it was good too see the astonishment mixed with happiness in those robotic eyes. Kasihan banget. Mungkin seumur hidup yang muji baru gue.
Good job, Doc! Maybe I'll come back to you someday if my dentist's not available again, God forbid! :)) :))
Hari Kamis kemaren gigi geraham belakang kiri gue udah nyut2an gila2an.
Berdasarkan diagnosa Dentist gue sih, harus ditreatment dengan yang namanya Root Canal.
Tapi ongkosnya bo' : Roughly $1000!!
What the???
Buat tumbal tembel kotrak kotrek gigi jelek kayak gini harus ngeluarin duit segitu dan waktu gue tanya,
+"Would you guarantee the problem wont come back later?"
-The Dentist grinning (I BET SHE WAS!!) in her Surgical Mask, "Unfortunately I can't guarantee you that."
*sumpah serapah*
SERIBU TOPAN BADAI!!!!!
Pembicaraan ini terjadi 2 bulan yang lalu.
Jadi selama 2 bulan terakhir ini, gue bolak balik mikir, Root Canal apa gak ya?
Waktu gue tanya apa ada option lain, The Dentist cuma bilang, "Root Canal or you have your tooth extracted." "But you'll be having some difficulty with chewing in the left side cause you also got your wisdom tooth extracted before."
Gue cuma bisa mendelik sambil bilang, "Do you see my body, Doc?" "I'll be more than happy to have trouble with chewing if that could help me lose some kilos."
Dokter cuma nyengir, iyalah mana mungkin dia memilih buat argue dengan gue, badan dia cuma 1/3 badan gue, gue sentil terbang nyampe Johor Baru deh.
2 bulan gue hidup dengan gigi yang setiap hari bikin kepala gue sakit. Selalu males atau gak ada waktu buat ketemu sama The Dentist.
Nah, ancurnya, hari Kamis kemaren, tiba2 gigi gue udah gak ketahanan lagi. Suakittt minta ampun.
Lari2 lah gue ke tempat dokter Teo (yeah, The Dentist) dan minta ketemu.
+"Sorry Madam, the appointment was already full, she can't see you today. How about tomorrow?", said the sour face nurse at the reception desk.
Kyaaaaaaaaaaaaaa!!!!
Mana gue bisa tahaaaaaan???!!!
Gue memutuskan untuk nyebrang jalan dan dateng ke Klinik yang gak pernah gue datengin, tapi dokter giginya banyak, pasti ada yang free.
OK, ada!! Thank God!!
walaupun sempet pengen nabok nurse yang di depan gara2 dia maksa gue ngisi questionair sementara otak gue lagi gede kecil gede kecil kayak tangan Tom waktu digebug Jerry.
+"Is this questionair really important, compulsary???", kata gue sambil masem.
-" I'm sorry???"
+" Is this questionair compulsary??"
-" Comp..what?"
+" SHOULD I FILL THIS FORM WHILE MY HEAD'S THROBBING OR THIS CAN WAIT LATER???"
Semua orang di ruang tunggu ngeliatin gue dengan mulut terbuka.
Well, siapa suruh messing up dengan orang sakit gigi :P
Gue harus nunggu 30 menit katanya, walaupun akhirnya ternyata 1 jam.
Pas masuk gue lihat dokternya cowok, masih muda, pake mask, gue gak yakin dia ganteng atau gak.
Setelah basa basi sejenak, gue duduk di kursi khususnya dan mulai ngobrol bin konsultasi dengan posisi gue terlentang dan dia duduk di kursi yang lain, di deket kepala gue.
Bener2 angle yang sangat tidak menarik. Mana gue disuruh pake goggles katanya biar gak ada cipratan darah kena muka.
"Errr..excuse me, are you going to check my damn tooth or are you planning to slash my neck?" <<---kata gue dalam hati, tolong ya.
Dokternya sangat tidak talkative, seperti rata2 orang Singapore lah. Sementara gue kalau lagi nervous malah cenderung blabbering.
Gelo kan situasinya?
Dia bilang cuma ada 2 cara buat ngatasin gigi gue, Root Canal (yeah right, and you will be $1000 richer) atau dicabut.
Gue diminta memutuskan saat itu juga!
YA JELAS GUE MILIH DICABUT, MIND YOU??? $1000 is A LOT !!
tanpa garansi lagi? no way Jose!
+ "Are you sure you want your tooth to be extracted??"
- " As sure as I don't want to spend $1000 for no-guarantee-it'll-fix-the-problem treatment."
Akhirnya setelah ngebujuk gue berkali2 tanpa hasil, dia memutuskan untuk mulai persiapan nyabut gigi gue.
Dia masih coba untuk nice (yeah, I bet he already rehearse the line)
+"Ok, If you feel the pain, you just hold the nurse's hand."
-"Oh, I think I don't need that, maybe I'll punch you instead."
Dokter muda yang gak jelas ganteng atau enggak-nya itu terdiam sejenak, mungkin kaget nemu pasien kayak gue. Hahahaha belum pernah berhadapan dengan gue lagi sakit gigi ya? Laki gue aja keder!!!
Mulailah gue blabbering tentang Dokter2 kandungan gue waktu gue ngelahirin dan keguguran berkali2.
+ "You know, my gynae always warn me if I pinch his thigh again during treatment, he'll charge me double."
- "ooohh..."
Setelah 6 suntikan lokal di sekitar gigi yang sakit, mulailah Dokter muda yang gak jelas ganteng apa enggaknya itu menimang2 tang buat nyabut gigi di depan mata gue.
Gak tau apa maksudnya, nakut2in apa lagi nungguin mulut gue kebal.
Pas akhirnya gigi nyebelin itu berhasil dicabut tanpa kesulitan, dia memperlihatkan gigi tersebut ke gue dengan bangga,
+ "Here's your tooth, now you're free from it."
- *dengan mulut terkatup nggigit perban* "I RATHER GIVE BIRTH TWICE!!!"
Dokter muda yang gak jelas ganteng apa enggaknya itu kelihatannya lega waktu gue melangkah keluar. Syukur2 kalau gak ketemu pasien kayak gue lagi kayaknya.
Hahahahahaha
Eh..tapi waktu gue mau buka pintu, gue memutuskan untuk berbalik, shake his hand dan mengucapkan sedikit kata pujian,
"Doc, you're good. You did it less than 2 minutes. You're good!"
Oh boy, it was good too see the astonishment mixed with happiness in those robotic eyes. Kasihan banget. Mungkin seumur hidup yang muji baru gue.
Good job, Doc! Maybe I'll come back to you someday if my dentist's not available again, God forbid! :)) :))
It still sink or swim for Mel at 10:02 AM
17 Comments:
aiiih si tante mel, atit gigi....
ada2 aja alasan loe... biarin ilang gigi.. jadi bisa ngurangin berat badan ;) hehehe hohohoh hihihihi jadi geli ngebayangi loe sakit gigi uupppss sorrry yaach bukan keciaaan malah ketawain... abis elo sakit aja lucyuuuu apalagi sehat hehehehe cepet sembuh yaa mel...
-gita-
sori MEl, gue lup abikin pengumuman buat emak2 sepulau kecil kalo elo lagi sakit gigi. makanya jangan harap ada yang ditelpon elo ato diladenin dgn manis waktu nelpon. wahahaha...
pantesan..
rungsing mulu..
sekarang dah gak problem kan ?
cepet sembuh dah...
take care nak..
Wakakak seruu banget...*maaf ya teh*
cepet pulih lagi deh
baidewei, gigi bawah atau atas, kalo gigi bawah harus dilempar ke atep HDB (hehe, gimana coba!).
aku ketawa ngakak!
padahal rumah sdh sepi dan semua sdh tidur.
btw, aku paling takut sama dokter gigi. sebenarnya 1 geraham bungsu aku kudu dicabut....tapi sdh 2 tahun aku belum juga berani. hehehehe
2 bulan yg lalu aku juga bermasalah ama gigi geraham yg paling akhir numbuh itu loh teh dan sakit nya ya ampun beneran deh aku masih mau sakit hati daripada sakit gigi
dan pas diperiksa ke dokter ternyata sekalinya numbuh atas bawah kebayang dong sakitnya
waktu itu klo sakitnya kumat bawaan ku pengen namparin orang aja, keluar bataknya deh ga ada uli yg lemah lembut lagi
tapi kemaren yg atas udah langsung dicabut tinggal yg bawah ini karna numbuhnya nyamping jadi mesti di bedah dan aku masih mikir ntar dulu dehhhh
extracted????
gak lagi2 deh...cukup sekali ajah..
%^&*$#
Hi Me'... gile seru bgt urusan elo ama dentist yak... rada kesian gue ama elo, cuma pengen ketawa juga baca cerita elo. Moga2 cepet sembuh ya Me'.
Sebenarnya dentist gue 4 th yll dah disuruh cabut semua graham bungsu gue, 4 biji bow! katanya bakal ngeganggu gigi yg lain. Unfortunately gue takut pisan ke dentist, padahal gue sempet nonton si Doddy dicabut graham bungsunya dan okeh2 aja. Anyway... dentist itu emang serem! Salam u/ nyokap, kemaren2 gue sempet liat fotonya yg elo posting. Jadi kepengen ke Amrik...hua..ha..ha. gak modal euy!
hi Vania.pa kabar..
Ibu liat foto kamu ma keluarga..manis2 ya tu anak2..jadi inget kalian waktu kecil..manis2 juga...
kapan mo ke Amrik, ditunggunya..
bye for now..salam manis buat keluarga semua ya
bu Iesye
gue kagak pernah sakit gigi sejak umur 12 tahun...
di saat umur segitu, gue rajin minum kopi...
kayaknya, bakteri2 di gigi mati gara2 gue keseringan minum kopi ;)
peminum kopi bintangdolar ;)
jadi penasaran... ganteng gak yaah ntu dokter....
darling! sahabat gue yang dokter gini dan semua dokter gigi yang gue kenal bilang: "SEBISA MUNGKIN PERTAHANKAN GIGI LO!"
bukan apa2, fungsi gigi itu kan menjaga bentuk rahang, membantu mengunyah dll. kecuali lo langsung mau bikin gigi palsu, then you should've kept that tooth!
you lost a thou now but you may save a mil later!
emang bener loh klo udah berhubungan ama yg namanya akar gigi, klo gak rajin ke dokter gigi mah mendingan cabut ajah. dan masalah pun selesai :D
Dear tante Mel,
Dealing with dentis and such experience would be really tiring and stressful, however surely those were done for own good. I wish you a less frequent or at least less-painful/frightening session should you ever come-back there again.
Kind regards from West Africa!
Cheers!
:)
gyaahahahaha...lucuuu..
gue suka gaya nulisnya :D
sekarang giginya gak sakit lagi kan?
btw, gue tau blog ini dari entry lo yg judulnya My Promise to Tanti. sedih banget...
emang manusia itu lebih kejam daripada binatang. tega banget ngebuang darah daging sendiri T__T
salam kenal ya *hmm..manggilnya apa ya?* mbak? tante? ^-^ *abis gue lebih muda sih ;D*
I never knew going to the dentist could be so interesting :D
Great story... Wish that I can tell stories the way that you do ;)
Heran..saya malah paling seneng ke dokter gigi.
Mungkin karena nyokap dulu sadis banget, tiap ada gigi baru yang tumbuh, gigi lama harus langsung dicabut. Jadi ya udah biasa pasrah ngeliatin tang dan bor yang bakalan ngotak-ngatik gigi.
Tapi iya nih..itu dokter ganteng apa nggak ya? :)
Post a Comment
<< Home