Oh, Blogga'
Dalam 1 tahun ini begitu banyak perubahan dalam kehidupan saya dan keluarga.
1. Mendadak mBatam
1 Agustus 2006 entah kenapa (sebenarnya kita tau kenapa cuma kok sekarang kedengerannya kocak) kita memutuskan pindah dari Singapore ke Batam.
Memutuskan sendiri. Tanpa dipaksa siapapun.
Sehingga melahirkan pertanyaan bernada sangsi dari beberapa pihak seperti :
"Batam?" "Sumpe loe?''
Atau
"Gak salah, Bo'?" "Orang susah-susah mau kerja di Singapur elo malah ke Batam?"
Keputusan yang terburu-buru dan ternyata salah memang. Tapi kalau kita tidak mengambil langkah yang "salah" itu, tidak mungkin kita mendapatkan hal-hal yang baik yang belakangan timbul karenanya.
So, kami tidak menyesal pindah ke Batam.
Walaupun sampai sekarang saya belum punya teman seperti teman-teman di Singapore.
Walaupun Batam kadang bikin gila dengan transportasi umumnya (andalan manusia tak bermobil seperti saya) yang tidak bisa dipercaya (tawar menawar Taksi, anyone?).
There's some good things about Batam. And I started to miss Batam when I'm away.
I guess, ketenangan dan kenyamanan tidur, makan, mandi dll di rumah sendiri, mengalahkan rasa tinggal di tempat lain yang walaupun menyenangkan tetap tidak terasa bebas.
2. Mendadak China
Tidak terbayang, terbersit sedikitpun dalam benak saya bahwa beberapa bulan setelah kami pindah ke Batam, kami malah harus pergi dan tinggal sementara di negara pusatnya permen formalin.
Setelah Abang beberapa bulan bekerja di Batam (walaupun masih bekerja di perusahaan Singapore) dan menemukan bahwa dia tidak cocok dengan sistem kerja (dan rasialisme kuat) yang ada di sana, lalu Abang memutuskan untuk menerima pinangan untuk bekerja di perusahaan berbasis di USA yang projectnya berpindah-pindah negara, hidup kami jadi makin tidak bisa ditebak.
3. Mendadak Terbang Melulu
Saya sangat fobia terbang. Kebayang kan 2 bulan sekali harus terbang long haul?
Enuff said.
*stress*
4. Mendadak Jadi Guru
Karena setiap kami tinggal di China, yang sekali perjalanan akan menetap selama 2 bulan, anak-anak harus belajar menggunakan sistem Distance Learning, di mana sekolahnya di Batam akan meng-emailkan setiap Home Work dan Project mereka, maka saya tiba-tiba ketiban tugas mengajar kedua anak saya di rumah setiap hari, kecuali Sabtu-Minggu.
FYI : Saya adalah orang yang sangat tidak sabar.
Jadi sudah bisa dibayangkan kan teriakan-teriakan saya waktu ngajar mereka?
5. Mendadak kehilangan minat untuk melakukan segala hal kecuali istirahat.
Pada saat seseorang menemukan dirinya packing dan unpacking dalam jeda waktu minggu saja, bukan bulan, di situlah arti sebuah istirahat begitu penting.
Sampai lupa ngeblog, sampai lupa motret.
Jadi, maklum saja yah kalau jarang sekali saya bisa mengupdate blog ini dan juga yang di Multiply.
Saya hari Senin ini sudah di Singapore dan kemudian di sambung ke China, blog ini seringnya tidak bisa diakses di China..so.. mudah-mudahan kita bisa sering ketemu di blog sebelah.
Sudah tau kan alamatnya?
Oh oh, btw..jangan lupa doakan saya dan keluarga selamat di perjalanan ya :)
1. Mendadak mBatam
1 Agustus 2006 entah kenapa (sebenarnya kita tau kenapa cuma kok sekarang kedengerannya kocak) kita memutuskan pindah dari Singapore ke Batam.
Memutuskan sendiri. Tanpa dipaksa siapapun.
Sehingga melahirkan pertanyaan bernada sangsi dari beberapa pihak seperti :
"Batam?" "Sumpe loe?''
Atau
"Gak salah, Bo'?" "Orang susah-susah mau kerja di Singapur elo malah ke Batam?"
Keputusan yang terburu-buru dan ternyata salah memang. Tapi kalau kita tidak mengambil langkah yang "salah" itu, tidak mungkin kita mendapatkan hal-hal yang baik yang belakangan timbul karenanya.
So, kami tidak menyesal pindah ke Batam.
Walaupun sampai sekarang saya belum punya teman seperti teman-teman di Singapore.
Walaupun Batam kadang bikin gila dengan transportasi umumnya (andalan manusia tak bermobil seperti saya) yang tidak bisa dipercaya (tawar menawar Taksi, anyone?).
There's some good things about Batam. And I started to miss Batam when I'm away.
I guess, ketenangan dan kenyamanan tidur, makan, mandi dll di rumah sendiri, mengalahkan rasa tinggal di tempat lain yang walaupun menyenangkan tetap tidak terasa bebas.
2. Mendadak China
Tidak terbayang, terbersit sedikitpun dalam benak saya bahwa beberapa bulan setelah kami pindah ke Batam, kami malah harus pergi dan tinggal sementara di negara pusatnya permen formalin.
Setelah Abang beberapa bulan bekerja di Batam (walaupun masih bekerja di perusahaan Singapore) dan menemukan bahwa dia tidak cocok dengan sistem kerja (dan rasialisme kuat) yang ada di sana, lalu Abang memutuskan untuk menerima pinangan untuk bekerja di perusahaan berbasis di USA yang projectnya berpindah-pindah negara, hidup kami jadi makin tidak bisa ditebak.
3. Mendadak Terbang Melulu
Saya sangat fobia terbang. Kebayang kan 2 bulan sekali harus terbang long haul?
Enuff said.
*stress*
4. Mendadak Jadi Guru
Karena setiap kami tinggal di China, yang sekali perjalanan akan menetap selama 2 bulan, anak-anak harus belajar menggunakan sistem Distance Learning, di mana sekolahnya di Batam akan meng-emailkan setiap Home Work dan Project mereka, maka saya tiba-tiba ketiban tugas mengajar kedua anak saya di rumah setiap hari, kecuali Sabtu-Minggu.
FYI : Saya adalah orang yang sangat tidak sabar.
Jadi sudah bisa dibayangkan kan teriakan-teriakan saya waktu ngajar mereka?
5. Mendadak kehilangan minat untuk melakukan segala hal kecuali istirahat.
Pada saat seseorang menemukan dirinya packing dan unpacking dalam jeda waktu minggu saja, bukan bulan, di situlah arti sebuah istirahat begitu penting.
Sampai lupa ngeblog, sampai lupa motret.
Jadi, maklum saja yah kalau jarang sekali saya bisa mengupdate blog ini dan juga yang di Multiply.
Saya hari Senin ini sudah di Singapore dan kemudian di sambung ke China, blog ini seringnya tidak bisa diakses di China..so.. mudah-mudahan kita bisa sering ketemu di blog sebelah.
Sudah tau kan alamatnya?
Oh oh, btw..jangan lupa doakan saya dan keluarga selamat di perjalanan ya :)