Krisis Bahasa
Karena anak-anak saya selama di China menggunakan sistem Home School, maka saya sehari-harinya harus berurusan dengan memanjangkan leher dan menaikkan suara saya waktu (mencoba) mengajarkan mereka.
Sampai saat ini yang paling membuat frustasi adalah mengajar Bahasa Indonesia kepada Shafira. Karena dia baru satu tahun terpapar dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka karangan Bahasa Indonesia yang dibuatnya selalu penuh dengan istilah slang Betawi yang sehari-hari kami pakai di rumah.
Bisa dilihat dalam kedua foto di atas, karangan dalam Bahasa Inggris tidak ada yang salah, dan karangan dalam Bahasa Indonesia judulnya saja sudah kacau.
<< Home