Maafkan
Aku malu mengaku sahabatmu..
Tapi aku tak pernah tahu kelam itu..
Yang membayangi, mengikuti dan menghantui..
Sampai kau bawa pergi..
Sekali dua kulihat kelabu di matamu..
Ingin kutanya tapi selalu kutelan kembali..
Padahal aku mengaku sahabatmu..
Tapi kenapa tak kubelai lukamu?
Maafkan aku..
Maafkan aku..
Dengan cara apa kutebus salahku?
Jemputlah aku kala waktuku tiba..
Akan kucium keningmu seperti biasa..
Semoga tujuan kita tak berbeda..
Karena kutahu pasti kau ada di surga..
Batam Centre, 11 September 2006
Sehari sesudah (seharusnya) Ulangtahunmu
Tapi aku tak pernah tahu kelam itu..
Yang membayangi, mengikuti dan menghantui..
Sampai kau bawa pergi..
Sekali dua kulihat kelabu di matamu..
Ingin kutanya tapi selalu kutelan kembali..
Padahal aku mengaku sahabatmu..
Tapi kenapa tak kubelai lukamu?
Maafkan aku..
Maafkan aku..
Dengan cara apa kutebus salahku?
Jemputlah aku kala waktuku tiba..
Akan kucium keningmu seperti biasa..
Semoga tujuan kita tak berbeda..
Karena kutahu pasti kau ada di surga..
Batam Centre, 11 September 2006
Sehari sesudah (seharusnya) Ulangtahunmu
It still sink or swim for Mel at 8:53 AM
5 Comments:
Mel, sarapan apaan? Bagi dong...
Hi Mel, thanks dah mampir :)
BTW, mmm.... is it as what I though on "her"? Found her poems become sad and more sad on the last months.
Mba, salam kenal ya. Boleh tau gak ya, apa sih yang bikin sedih teh Inong? Biarpun cuman kenal di blog, itupun setelah dia meninggal dunia, tapi kok rasanya aku ikut sedih baca puisi2 terakhirnya. Semoga dia bahagia di sisi-Nya. Mbak juga semoga bisa tabah ya ditinggal seorang sahabat. Thanks.
Mela, kebayang kesedihanmu terhadap Inong. Aku yg kenal selintas, dan tdk berani untuk mencoba berkenalan lebih dalam lagi, masih merasakan kehilangan juga. Masih menyesali, "Kenapa tidak membuka diri untuk orang sebaik dia?" Tp dua pelajaran penting yg aku dapat darinya, "jangan berhenti memulai pertemanan dan berbuat baik untuk orang lain", akan aku ingat selamanya. Semoga kamu tabah dan cepat bangkit kembali. Inong pasti bahagia di tempatnya yg baru, bila tahu, teman2nya meneruskan kebaikan2 yg telah ia sebarkan.....
Mbak Mela, dah tiga munggu neh sejak kabar terakhir Inong, suwer aku juga masih suka berasa sedih, walaupun belum pernah ketemuan langsung kaya mbak Mela.
So, rasanya wajar banget jika sedihnya mbak Mela begitu berlebih untuknya yang begitu dekat dengan mbak.
Post a Comment
<< Home