...
Aku cuma bisa tertegun waktu berita itu datang.
Aku..
Aku..
Aku yang tak mudah menyebut kata Tuhan..
Sore kemarin aku teriakkan nama-Nya.
Dalam dukaku dalam risauku aku tangiskan nama-Nya.
Dadaku sesak, isakku meledak, dan tangan kakiku gemetar hebat.
Kau harus sanggup lalui ini..
Seperti aku 2 tahun yang lalu..
Ingat anak-anak kita..
Ingat suami kita yang mencium tangan kita dengan mata sembabnya..
Jangan berani tinggalkan aku, Sahabat...
Jangan...
Jangan sampai pelukan kita tepat sebulan yang lalu jadi yang terakhir
Aku..tak akan..sanggup...
your best friend,
Mel
Aku..
Aku..
Aku yang tak mudah menyebut kata Tuhan..
Sore kemarin aku teriakkan nama-Nya.
Dalam dukaku dalam risauku aku tangiskan nama-Nya.
Dadaku sesak, isakku meledak, dan tangan kakiku gemetar hebat.
Kau harus sanggup lalui ini..
Seperti aku 2 tahun yang lalu..
Ingat anak-anak kita..
Ingat suami kita yang mencium tangan kita dengan mata sembabnya..
Jangan berani tinggalkan aku, Sahabat...
Jangan...
Jangan sampai pelukan kita tepat sebulan yang lalu jadi yang terakhir
Aku..tak akan..sanggup...
your best friend,
Mel
1 Comments:
I've never lost a close friend before. Tapi gue bisa ngerasaain kehilangan lo Mel. Turut berduka ya, semoga keluarga Inong dan semua teman dekat yang ditinggalkan bisa tabah ngejalanin cobaan ini, dan semoga Inong diterima disisi-Nya. Amin.
Post a Comment
<< Home