Dreamgirls
Baru saja selesai nonton film Dreamgirls di DVD. Sendirian.
Biasa, kalau Abang baru saja pergi, saya jadi sulit untuk tidur. Rasanya pikiran malah merambat kemana2. Mikir yang gak jelas dan bikin capek saja.
Saya pikir film tersebut hanya bercerita tentang hal2 ringan saja, malah saya sangka banyak lucunya. Nasib, ternyata film itu malah membawa saya ke masa lalu yang tidak enak dikenang.
Di mana saya jadi sosok nyata seorang Effie White, yang diperankan dengan teatrikal cenderung histerikal dan over the top oleh Jennifer Hudson. Gapapa, memang ceritanya menuntut begitu kok...
Ingatan melayang kembali ke tahun-tahun di mana saya masih aktif menyanyi di festival dan panggung.
Lelah rasanya mendengar hinaan calon produser, komposer atau malah MC yang sok tau dengan penampilan atau suara saya.
1987
Setelah saya tampil, sang MC berkomentar, "Wah, suaranya kenceng bener ya, Dek." "Sampai budek saya."
1989
Saya tampil di balik kaca studio, dan setelah selesai, sang komposer terkenal bertanya, "Suara kamu bagus, tapi..boleh saya tanya..berat badan kamu berapa?"
1993
Setelah mendengarkan saya menyanyi, sang 'calon produser' bertanya, " Kalau saya minta kamu untuk menurunkan berat badan, bisa?"
Itu cuma 3 yang paling saya ingat.
Suara saya memang sangat lantang kalau bernyanyi, malah bisa tanpa menggunakan mic, karena saya dibesarkan sebagai penyanyi panggung terbuka.
Itu mengapa saya tidak bisa bergabung dengan paduan suara, karena suara saya akan mendominasi suara lainnya.
Saya juga memang sejak kecil tidak pernah langsing, jadi yah..kalau memang publik dan penikmat musik juga para produser, komposer dan bisnisman musik masih mementingkan penampilan fisik penyanyinya, saya bisa ngomong apa?
Ya sudah.
Gak rugi kok.
Saya cukup bahagia sekarang saya bisa meneror suami dan anak2 saya dengan suara saya.
Cukup mereka saja korbannya.
:)
Biasa, kalau Abang baru saja pergi, saya jadi sulit untuk tidur. Rasanya pikiran malah merambat kemana2. Mikir yang gak jelas dan bikin capek saja.
Saya pikir film tersebut hanya bercerita tentang hal2 ringan saja, malah saya sangka banyak lucunya. Nasib, ternyata film itu malah membawa saya ke masa lalu yang tidak enak dikenang.
Di mana saya jadi sosok nyata seorang Effie White, yang diperankan dengan teatrikal cenderung histerikal dan over the top oleh Jennifer Hudson. Gapapa, memang ceritanya menuntut begitu kok...
Ingatan melayang kembali ke tahun-tahun di mana saya masih aktif menyanyi di festival dan panggung.
Lelah rasanya mendengar hinaan calon produser, komposer atau malah MC yang sok tau dengan penampilan atau suara saya.
1987
Setelah saya tampil, sang MC berkomentar, "Wah, suaranya kenceng bener ya, Dek." "Sampai budek saya."
1989
Saya tampil di balik kaca studio, dan setelah selesai, sang komposer terkenal bertanya, "Suara kamu bagus, tapi..boleh saya tanya..berat badan kamu berapa?"
1993
Setelah mendengarkan saya menyanyi, sang 'calon produser' bertanya, " Kalau saya minta kamu untuk menurunkan berat badan, bisa?"
Itu cuma 3 yang paling saya ingat.
Suara saya memang sangat lantang kalau bernyanyi, malah bisa tanpa menggunakan mic, karena saya dibesarkan sebagai penyanyi panggung terbuka.
Itu mengapa saya tidak bisa bergabung dengan paduan suara, karena suara saya akan mendominasi suara lainnya.
Saya juga memang sejak kecil tidak pernah langsing, jadi yah..kalau memang publik dan penikmat musik juga para produser, komposer dan bisnisman musik masih mementingkan penampilan fisik penyanyinya, saya bisa ngomong apa?
Ya sudah.
Gak rugi kok.
Saya cukup bahagia sekarang saya bisa meneror suami dan anak2 saya dengan suara saya.
Cukup mereka saja korbannya.
:)
2 Comments:
Yaaaah, kalo lo ngetop kayak Jennie Hudson, kagak nongkrong di Braddell garuk2 panci gue doooong... :p
haiyah, garuk2 panci elo yang isinya tulang, repeat T U L A N G ayam, karena ngotot pengen makan Buryam walaupun ayamnya habis..
hih, ngenes banget sih nasib gue..
untung buburnya enak :P
Post a Comment
<< Home