Semoga Tuhan Selalu Bersama Mereka
Ah..Mama..
Betapa ingin aku ada di sana bersamamu, Ma..
Pasti berat sekali untukmu harus mengevakuasi barang2 di rumah kita waktu banjir itu datang.
Banjir 2 meter yang memaksamu dan Dek Razzaq untuk keluar dari rumah dan menyelamatkan diri setelah marinir-marinir baik hati itu datang dan meyakinkanmu bahwa rumah kita akan aman dalam pengawasan mereka.
Ah..Mama..
Menyesalkah Mama? Pasti bukan ini yang ada dalam harapanmu tatkala terbang dari JFK menuju Soekarno Hatta 6 bulan yang lalu.
Tapi entah mengapa aku yakin kau tak menyesal, Ma.
Seburuk apapun kita tetap cinta Indonesia kan, Ma?
Maaf aku tidak ada di sana membantu Mama..
Maaf aku cuma bisa menatap TV sambil menahan isak waktu kulihat Kompleks rumah kita di layar TV dan gambar yang ditampilkan tinggal hanya atap-atapnya.
Maaf aku sering tidak ada di sampingmu saat Mama membutuhkan semua dukungan..
Dan despite everything, I love you more and more, Ma..
You're always a strong woman, a lot stronger than I am..
And I'm proud that you are my mom.
Peluk, Cium dan Doa dari jauh,
Mel
Your Daughter
Note : Mama tinggal di Ciledug Indah, salah satu perumahan yang paling buruk situasi banjirnya.
Adik saya, Ali, sejak kemarin pagi sudah berangkat dari Bandung untuk membantu Mama mengevakuasi barang2 kami dari rumah.
Setelah terjebak kemacetan di Jakarta belasan jam tanpa makanan yang proper di dalam Bus Arimbi, akhirnya sampai di Komp. Ciledug Indah I jam 1 malam. Tapi Ali tidak bisa menyebrang ke Ciledug Indah II, di mana rumah kami dan Mama berada, karena antara Ciledug Indah I dan Ciledug Indah II dipisahkan oleh sebuah sungai yang keadaannya saat ini sangat meluap dan sudah memakan korban dari orang2 yang memaksa menyebranginya.
Mama (54 tahun) dan Adik bungsu saya, Razzaq (9 tahun), saat ini mengontrak rumah dengan tarif mingguan di daerah yang masih dekat rumah tapi dengan posisi tanah lebih tinggi.
Mohon doa untuk mereka dan korban kebanjiran yang lain di seluruh Jakarta agar semuanya selamat dan situasi lekas pulih kembali seperti sedia kala.
Update: Khabar terakhir, adikku, Ali sudah berhasil menyebrang sungai pembatas ciledug indah I dan II dengan cara berenang dengan membawa travel bag berisi baju dan ban dalam beserta pompanya! travel bag dibungkus dengan 2 lapis kantong plastik besar.
itu setelah 24 jam lebih tanpa istirahat dan makan yang benar. mana arusnya kuat sekali.
ampun, aku sampe gemeter dengarnya..
mungkin Ali khawatir dengan keadaan mama sampe nekat berenang begitu..
tadinya di bandung dia sudah mau beli perahu karet, tapi tidak tau harus beli di mana. ada yang tau?
duh..pengen ke jkt :(
Betapa ingin aku ada di sana bersamamu, Ma..
Pasti berat sekali untukmu harus mengevakuasi barang2 di rumah kita waktu banjir itu datang.
Banjir 2 meter yang memaksamu dan Dek Razzaq untuk keluar dari rumah dan menyelamatkan diri setelah marinir-marinir baik hati itu datang dan meyakinkanmu bahwa rumah kita akan aman dalam pengawasan mereka.
Ah..Mama..
Menyesalkah Mama? Pasti bukan ini yang ada dalam harapanmu tatkala terbang dari JFK menuju Soekarno Hatta 6 bulan yang lalu.
Tapi entah mengapa aku yakin kau tak menyesal, Ma.
Seburuk apapun kita tetap cinta Indonesia kan, Ma?
Maaf aku tidak ada di sana membantu Mama..
Maaf aku cuma bisa menatap TV sambil menahan isak waktu kulihat Kompleks rumah kita di layar TV dan gambar yang ditampilkan tinggal hanya atap-atapnya.
Maaf aku sering tidak ada di sampingmu saat Mama membutuhkan semua dukungan..
Dan despite everything, I love you more and more, Ma..
You're always a strong woman, a lot stronger than I am..
And I'm proud that you are my mom.
Peluk, Cium dan Doa dari jauh,
Mel
Your Daughter
Note : Mama tinggal di Ciledug Indah, salah satu perumahan yang paling buruk situasi banjirnya.
Adik saya, Ali, sejak kemarin pagi sudah berangkat dari Bandung untuk membantu Mama mengevakuasi barang2 kami dari rumah.
Setelah terjebak kemacetan di Jakarta belasan jam tanpa makanan yang proper di dalam Bus Arimbi, akhirnya sampai di Komp. Ciledug Indah I jam 1 malam. Tapi Ali tidak bisa menyebrang ke Ciledug Indah II, di mana rumah kami dan Mama berada, karena antara Ciledug Indah I dan Ciledug Indah II dipisahkan oleh sebuah sungai yang keadaannya saat ini sangat meluap dan sudah memakan korban dari orang2 yang memaksa menyebranginya.
Mama (54 tahun) dan Adik bungsu saya, Razzaq (9 tahun), saat ini mengontrak rumah dengan tarif mingguan di daerah yang masih dekat rumah tapi dengan posisi tanah lebih tinggi.
Mohon doa untuk mereka dan korban kebanjiran yang lain di seluruh Jakarta agar semuanya selamat dan situasi lekas pulih kembali seperti sedia kala.
Update: Khabar terakhir, adikku, Ali sudah berhasil menyebrang sungai pembatas ciledug indah I dan II dengan cara berenang dengan membawa travel bag berisi baju dan ban dalam beserta pompanya! travel bag dibungkus dengan 2 lapis kantong plastik besar.
itu setelah 24 jam lebih tanpa istirahat dan makan yang benar. mana arusnya kuat sekali.
ampun, aku sampe gemeter dengarnya..
mungkin Ali khawatir dengan keadaan mama sampe nekat berenang begitu..
tadinya di bandung dia sudah mau beli perahu karet, tapi tidak tau harus beli di mana. ada yang tau?
duh..pengen ke jkt :(
22 Comments:
Mel, turut prihatin ya. Semoga mama & adik Mela bisa tabah menghadapi semuanya.
semoga si tante dan adek baik2 aja ya teh, semoga selalu di lindungi Allah amin
Aduh, gemeter gue bacanya Mel. Sekarang gimana kondisinya, Mel?
ya ampun. Smoga nyokap ama kel baek baek aja yahhh....Mel, coba deh kontak posko posko bencana alam, kaya yg punya UI. cuma aku nggak ada no telp..biasanya mereka punya info ttg perahu karet. tapi skg sold out kali.
-lia-
aryatale.blogspot.com
di bdg sih klo ga salah di eiger cicendo ada. Tp klo di jkt ga tahu.
Semoga ibu&adik2 teh Mela di jkt baik2 saja.
Hi Mbak Mel, salam kenal..ternyata nasib mama mbak sama keluargaku & keluarga suami di Bekasi sama..untungnya mereka masih bisa naik ke lantai 2, tapi kamar mandi cuma ada 1 di bawah :(..
cuma bisa berdoa untuk semua korban banjir agar di beri ketabahan..dan air segera surut..
Mudah2an banjirnya cepet surut yah teh..
Semoga mama dan adik2xmu bisa bertahan ya Mel. Adikku juga nggak bisa menyebrang ke Bintaro waktu itu, bingung.
Mudah-mudahan Mama & Adik2nya selalu dalam lindungan-Nya.
Tadi sempet telfon juga ke Jakarta dan nonton di Trans TV, cukup membuat stress. Mudah-mudahan situasi bisa cepet normal lagih.
semoga semua kembali seperti semula ya teh...
moga Allah senantiasa melindungi nyokap sekeluarga yaa..
kendy
Mel, ikut prihatin. Ngerti banget gimana sedihnya denger keluarga di Jakarta kebanjiran. Kita yang tinggal jauh dari Jakarta cuma bisa berdoa, berdoa dan berdoa. Biarpun harta jadi korban, yang penting keluarga di Jakarta di beri kesabaran dan kesehatan. Amin.
Rumah nyokap gue juga kebanjiran, dalam 2 hari kebanjiran tiga kali berturut-turut :(
ya Allah ikut prihatin mendengarnya mel...mudah2an ibu dan adikmu selalu dalam keadaan baik2 saja dan diberi ketabahan,dan mudah2an semuanya cepat kembali seperti sedia kala, kita semua turut mendoakan.
This comment has been removed by the author.
Turut prihatin dengan musibah banjir yang menimpa Mama dan adik Mel. Mudah mudahan cepet surut yah..
MEL, salam buat nyokap yaa... Gue prihatin banget. Dan kayaknya emang nggak banyak yang bisa dikerjain sekarang ini kecuali berdoa. Kalo bener apa kata ramalan bahwa the worst is yet to come, nyokap mending ngungsi dulu untuk waktu yang lama.
Banjir tahun ini emang bener2 paling parah:(.
mel, semoga keadaan kel mu skrg jauh lebih baik yaaah... mudah2an banjirnya cepat surut... ikut sedih dengernya mel...
gita@simei
skarang kondisinya gimana Mbak? kalo dah denger Ciledug, brasa deket bgt. soale rumahku jurangmangu *itu ga deket kali ya?*
smoga keluarga mbak Mela makin dikuatkan dan diberi extra kesabaran ya...
*ikut sedih, cuma bisa bantu doa*
Perahu Karet sih di ajkarta banyak tuh dipinggir2 jalan banyak yg jualan.Good Luck utk kel. Mel
Kabar terakhirnya gimana, mbak?
Duh Mel, ikut prihatin. Baru tau juga kalo nyokap udah balik ke tanah air. Moga2 banjir cepat surut & keluarga tetap sehat.
Post a Comment
<< Home