A friend in need is a friend indiiit Part 2
Hmmmhhh..
I remember the first time I heard that I laughed so hard. Siapa yang waktu itu ngomong ya? Pokoknya salah satu anak gila dari Human lah..(who else?)
Pada waktu itu, tahun 1992...tahun terakhir gue ngerasa gue masih bisa melakukan hal2 gila seperti tidur di himpunan atau entah dimana tanpa merasa perlu laporan sama orang rumah dan tanpa merasa ini salah sama sekali. Not to mention hal2 yang lainnya yang loe2 pade kagak perlu tau..readers! (hehehehe)
Kemana tahun2 itu pergi yah..silly years.
Di mana gue bisa bebas ngudud 2 pak sehari tanpa peduli resikonya ke paru2 gue. Bisa bebas gak merasa perlu makan tiap hari..cukup ngopi 10 gelas sehari.
Dunia yang jauh lebih naif dari dunia gue sekarang.
Di mana sahabat masih bersikap seperti seorang sahabat. Berbagi, tertawa, menangis, ngegele bareng..(ooops!). Di mana baju, sabun, kaos, jeans bisa share bersama tanpa yang punya merasa pamrih.
Ngumpul tanpa batasan jam di tempat kost salah satu temen, makan nasi goreng Rp. 1500 satu piring berempat (biasanya karena kiriman duit telat semua).
Tidur bertumpuk seperti ikan pindang karena beberapa adalah penduduk kamar illegal berhubung mereka ditendang dari kamar kost-nya karena telat bayar.
*sigh*
Mungkin aku tidak kangen makan nasi goreng sepiring berempat. (Damn it my stomach still screaming after only 6 spoonfull of fried rice, mind you??????)
Tidak kangen bau badan yang mandi seadanya dengan sabun batangan yang sudah tidak mengeluarkan busa.
Apalagi kangen dengan tidur berdempetan dengan salah satu mahluk gila yang lupa waktu terakhir dia ganti baju...puhleaaaseee...
Tapi aku kangen dengan persahabatan kami..
Aku kangen dengan dekatnya hati kami satu sama lain sehingga kalau salah satu menagis yang lainnya pun berdarah2...
Aku tidak akan pernah merasakan persahabatan seperti ini lagi...
I'm old. They're old.
We're all grown ups.
Grown ups don't do silly thing..grown ups don't do gross and unhygienic things...
Hehehehe at least that's the rules, right????
Duniaku yang baru adalah dunia yang jauh lebih organized. Dengan teman2 yang jauh lebih organized dari teman2ku dulu..
Beberapa di antaranya juga mungkin pernah seperti aku...
Beberapa di antaranya juga mungkin tidak pernah tau rasanya makan nasi goreng sepiring berempat.
Mereka tidak akan pernah tau...
We're old and (supposed) to be waaaay more sophisticated dari kita 12 tahun yang lalu...
Alamak 12 tahun? Sudah selama itu kah?
Aku harus berkaca lagi... harus ingat umur...
Kala anak muda umur 24 tahun sudah mulai tega memanggil kita Encim, Tante, Makcik, atau Auntie...
Saat itu aku harus mulai berkaca.
Teman2mu sudah bukan teman yang dulu lagi, Mel..
Grow up will you?????
** sore2 terilhami kata2 Hany tadi :"Get real!"
***
teruntuk teman2ku dulu : Tertiani Simanjuntak, Butet Manurung, Andri , Susyana, Sadikin, Erlina Yuliani, Poppy Setiawati...dan teman2 yang dulu suka ngasih makan gue kalau gue kelaparan.
I remember the first time I heard that I laughed so hard. Siapa yang waktu itu ngomong ya? Pokoknya salah satu anak gila dari Human lah..(who else?)
Pada waktu itu, tahun 1992...tahun terakhir gue ngerasa gue masih bisa melakukan hal2 gila seperti tidur di himpunan atau entah dimana tanpa merasa perlu laporan sama orang rumah dan tanpa merasa ini salah sama sekali. Not to mention hal2 yang lainnya yang loe2 pade kagak perlu tau..readers! (hehehehe)
Kemana tahun2 itu pergi yah..silly years.
Di mana gue bisa bebas ngudud 2 pak sehari tanpa peduli resikonya ke paru2 gue. Bisa bebas gak merasa perlu makan tiap hari..cukup ngopi 10 gelas sehari.
Dunia yang jauh lebih naif dari dunia gue sekarang.
Di mana sahabat masih bersikap seperti seorang sahabat. Berbagi, tertawa, menangis, ngegele bareng..(ooops!). Di mana baju, sabun, kaos, jeans bisa share bersama tanpa yang punya merasa pamrih.
Ngumpul tanpa batasan jam di tempat kost salah satu temen, makan nasi goreng Rp. 1500 satu piring berempat (biasanya karena kiriman duit telat semua).
Tidur bertumpuk seperti ikan pindang karena beberapa adalah penduduk kamar illegal berhubung mereka ditendang dari kamar kost-nya karena telat bayar.
*sigh*
Mungkin aku tidak kangen makan nasi goreng sepiring berempat. (Damn it my stomach still screaming after only 6 spoonfull of fried rice, mind you??????)
Tidak kangen bau badan yang mandi seadanya dengan sabun batangan yang sudah tidak mengeluarkan busa.
Apalagi kangen dengan tidur berdempetan dengan salah satu mahluk gila yang lupa waktu terakhir dia ganti baju...puhleaaaseee...
Tapi aku kangen dengan persahabatan kami..
Aku kangen dengan dekatnya hati kami satu sama lain sehingga kalau salah satu menagis yang lainnya pun berdarah2...
Aku tidak akan pernah merasakan persahabatan seperti ini lagi...
I'm old. They're old.
We're all grown ups.
Grown ups don't do silly thing..grown ups don't do gross and unhygienic things...
Hehehehe at least that's the rules, right????
Duniaku yang baru adalah dunia yang jauh lebih organized. Dengan teman2 yang jauh lebih organized dari teman2ku dulu..
Beberapa di antaranya juga mungkin pernah seperti aku...
Beberapa di antaranya juga mungkin tidak pernah tau rasanya makan nasi goreng sepiring berempat.
Mereka tidak akan pernah tau...
We're old and (supposed) to be waaaay more sophisticated dari kita 12 tahun yang lalu...
Alamak 12 tahun? Sudah selama itu kah?
Aku harus berkaca lagi... harus ingat umur...
Kala anak muda umur 24 tahun sudah mulai tega memanggil kita Encim, Tante, Makcik, atau Auntie...
Saat itu aku harus mulai berkaca.
Teman2mu sudah bukan teman yang dulu lagi, Mel..
Grow up will you?????
** sore2 terilhami kata2 Hany tadi :"Get real!"
***
teruntuk teman2ku dulu : Tertiani Simanjuntak, Butet Manurung, Andri , Susyana, Sadikin, Erlina Yuliani, Poppy Setiawati...dan teman2 yang dulu suka ngasih makan gue kalau gue kelaparan.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home