Saturday, March 29, 2008

Perempuan Perkasa Itu Telah Pergi

Mimi tercinta,

Waktu Mimi pergi, hati Mea masih merasa belum puas, masih belum merasa membahagiakan Mimi. Mea merasa belum memberikan yang maksimal. Ada protes yang menggumpal yang ingin Mea teriakkan pada pencipta kita.

Tapi Mea tau, untuk perempuan perkasa yang memberi makan, mendidik, membesarkan 10 anak sendirian, yang kalaupun sudah tak tersisa uang untuk makan tidak akan segan untuk menjual piring-piring yang dikoleksinya waktu suaminya masih belum dihantam pailit..terbaring tanpa kuasa di atas tempat tidur karena stroke adalah siksaan yang tak terhingga. Dan kesabaran Mimi telah diuji dengan seberat-beratnya, dan Mimi dapat melaluinya.

Waktu Mimi pergi dengan tenang, dikelilingi semua anak-anak Mimi.. pergi dengan Khusnul Khotimah... di dalam hati Mea tau Mimi pergi ke tempat yang jauh lebih baik.

Dan karena itu juga Mea masih bisa tersenyum...

Jemput Mea pada saatnya, Mi..

Tetapi sebelum saat itu datang, Mea akan ikuti jejak Mimi, dan ingat semua nasehat Mimi yang tidak pernah bosan Mimi teriakkan kepada kami : "Tong jadi jelema pelit!"

Insya Allah

Ket. Foto : Mimi di ulang tahun ke 82, 21 July 2007. Ulang tahun terakhir.