Turn Back Time
Pernah merasa ingin memutar waktu?
Aku sering.
Dan pada saat ini ingin benar aku memutar waktu ke tahun lalu, memperbaiki apapun kesalahanku, menikmati instead of misuh-misuh karena kebosananku yang menggelegak terhadap Singapore yang tahun lalu begitu menyesakkan.
Aku ingin kembali ke Singapore, setahun yang lalu. Di mana semuanya terasa lebih pasti, di mana rutinitas yang menghimpitku akan kuulangi dan kali ini akan kujalani dengan tersenyum.
Tahun lalu, di mana aku bisa menelepon sahabat-sahabatku kapan saja aku mau.
Di mana aku cekikikan di telepon dengan Inong, berdebat kusir dengan Hany, nangkring di coffee shop ngecengin apek-apek dengan Cindy dan sebulan sekali looking forward untuk berkumpul bersama geng pengajian yang super funky dan tidak pernah menghakimi aku seradikal apapun pikiranku sehingga setiap session pengajian berakhir, sudah pasti Duddy, The Ustadz, akan bertanya, "Yak..Mela..ada yang ditanyakan??"
Mungkin aku harus belajar lebih bersyukur terhadap keadaan yang sedang dialami saat ini.
Bisa jadi tahun depan aku merindukan nangkring di depan komputer, menunggui suamiku tidur sambil makan donat keju dan es tungtung yang lewat di depan rumah.
Batam, 6 Desember 2006
Ternyata kerinduan terhadap Inong masih menyayat setelah 4 bulan berlalu.
Aku sering.
Dan pada saat ini ingin benar aku memutar waktu ke tahun lalu, memperbaiki apapun kesalahanku, menikmati instead of misuh-misuh karena kebosananku yang menggelegak terhadap Singapore yang tahun lalu begitu menyesakkan.
Aku ingin kembali ke Singapore, setahun yang lalu. Di mana semuanya terasa lebih pasti, di mana rutinitas yang menghimpitku akan kuulangi dan kali ini akan kujalani dengan tersenyum.
Tahun lalu, di mana aku bisa menelepon sahabat-sahabatku kapan saja aku mau.
Di mana aku cekikikan di telepon dengan Inong, berdebat kusir dengan Hany, nangkring di coffee shop ngecengin apek-apek dengan Cindy dan sebulan sekali looking forward untuk berkumpul bersama geng pengajian yang super funky dan tidak pernah menghakimi aku seradikal apapun pikiranku sehingga setiap session pengajian berakhir, sudah pasti Duddy, The Ustadz, akan bertanya, "Yak..Mela..ada yang ditanyakan??"
Mungkin aku harus belajar lebih bersyukur terhadap keadaan yang sedang dialami saat ini.
Bisa jadi tahun depan aku merindukan nangkring di depan komputer, menunggui suamiku tidur sambil makan donat keju dan es tungtung yang lewat di depan rumah.
Batam, 6 Desember 2006
Ternyata kerinduan terhadap Inong masih menyayat setelah 4 bulan berlalu.
1 Comments:
Nangis gua, Mel.
Post a Comment
<< Home