What the crap am I talking about?
"Cut the shit and stop talking about broken heart will you Mel?"
Said the voice inside my head.
Yeah..mungkin emang bener. Here I am, a mother of two, 31 years old, a wife of a wonderful man..what do I know about broken heart???
Well, plenty :D
For a start, like Ipe said in his blog soal 'looks' gue termasuk satu di antara orang yang kurang beruntung tidak punya wajah yang secantik Bintang Sinetron.
True, kalau orang udah kenal gue, sebagian ada yang tertarik dan ngajak 'date'.
Tapi tidak ada swept over his feet the first time he saw me.
Gue termasuk tipe orang yang bikin cowok mikir di pertemuan ke 100, "ahhhh, she's not that bad. yes she's a lil plump but I can overlook that."
*grin*
Kadang gue juga sirik. (Serius! Gue juga bisa sirik!) dengan orang2 yang diberikan kelebihan dari segi fisik. Sepertinya mereka gak kesulitan untuk bisa bikin orang lain impressed pada mereka di pertemuan pertama.
Saking cantik/gantengnya sehingga orang bisa berpikir, "Aaaahhh she's so beautiful. Yes she's a lil bit empty up there, probably a bimbo, but sure I can overlook that.."
*biggrin*
So...
Begitulah kira2 bayangan masa teenager gue. Gak pernah kosong, selalu punya pacar, tapi susahnya gue seringnya pacaran dengan yang ada dalam kategori 'better than nothing'.
I couldn't even get a boyfriend yang masuk kategori 'The Next Best Thing'.
Huahahahha
Most probably karena yang kualitas nomer 1 udah pada disikat perempuan2 yang jauh lebih cantik dan lebih feminin dari gue.
Gue jadi mikir..jangan2 buat mereka gue juga termasuk cewek dalam kategori 'better than nothing' ya? Mueheheheheh kualat.
Yah..Tuhan ternyata masih berbaik hati sama gue, karena dalam teenage years itu gue sempet juga dipertemukan dengan orang2 dari kualitas nomer 1, yang sampai sekarang masih berhubungan baik dengan gue. Cilakanya, mantan gue yang jadi sampah masyarakat juga ada. *sigh*
Tapi gue cuma bisa nyeritain masa teenage years ya ternyata?
Karena pada umur 19 tahun gue dipertemukan dengan this guy..yang jadi laki gue sekarang..
Jadi gue gak bisa compare antara pacaran gaya teenager dengan yang lebih advanced level di umur 20-30 an.
Atau malah pacaran gaya 'veteran' (30-40) kayak Wisa
*bigger grin*
So, the moral of the story?
Udah deh kalau mau pacaran pacaran aja..mau jomblo ya jomblo aja...
Jodoh mah bukan kita yang ngatur.
See? Gue suka ngomong ngacapruk gak jelas pointnya kan?
Ini namanya blabbering. And it is okay because this is MY BLOG.
*smug face*
Heheheheheh
Said the voice inside my head.
Yeah..mungkin emang bener. Here I am, a mother of two, 31 years old, a wife of a wonderful man..what do I know about broken heart???
Well, plenty :D
For a start, like Ipe said in his blog soal 'looks' gue termasuk satu di antara orang yang kurang beruntung tidak punya wajah yang secantik Bintang Sinetron.
True, kalau orang udah kenal gue, sebagian ada yang tertarik dan ngajak 'date'.
Tapi tidak ada swept over his feet the first time he saw me.
Gue termasuk tipe orang yang bikin cowok mikir di pertemuan ke 100, "ahhhh, she's not that bad. yes she's a lil plump but I can overlook that."
*grin*
Kadang gue juga sirik. (Serius! Gue juga bisa sirik!) dengan orang2 yang diberikan kelebihan dari segi fisik. Sepertinya mereka gak kesulitan untuk bisa bikin orang lain impressed pada mereka di pertemuan pertama.
Saking cantik/gantengnya sehingga orang bisa berpikir, "Aaaahhh she's so beautiful. Yes she's a lil bit empty up there, probably a bimbo, but sure I can overlook that.."
*biggrin*
So...
Begitulah kira2 bayangan masa teenager gue. Gak pernah kosong, selalu punya pacar, tapi susahnya gue seringnya pacaran dengan yang ada dalam kategori 'better than nothing'.
I couldn't even get a boyfriend yang masuk kategori 'The Next Best Thing'.
Huahahahha
Most probably karena yang kualitas nomer 1 udah pada disikat perempuan2 yang jauh lebih cantik dan lebih feminin dari gue.
Gue jadi mikir..jangan2 buat mereka gue juga termasuk cewek dalam kategori 'better than nothing' ya? Mueheheheheh kualat.
Yah..Tuhan ternyata masih berbaik hati sama gue, karena dalam teenage years itu gue sempet juga dipertemukan dengan orang2 dari kualitas nomer 1, yang sampai sekarang masih berhubungan baik dengan gue. Cilakanya, mantan gue yang jadi sampah masyarakat juga ada. *sigh*
Tapi gue cuma bisa nyeritain masa teenage years ya ternyata?
Karena pada umur 19 tahun gue dipertemukan dengan this guy..yang jadi laki gue sekarang..
Jadi gue gak bisa compare antara pacaran gaya teenager dengan yang lebih advanced level di umur 20-30 an.
Atau malah pacaran gaya 'veteran' (30-40) kayak Wisa
*bigger grin*
So, the moral of the story?
Udah deh kalau mau pacaran pacaran aja..mau jomblo ya jomblo aja...
Jodoh mah bukan kita yang ngatur.
See? Gue suka ngomong ngacapruk gak jelas pointnya kan?
Ini namanya blabbering. And it is okay because this is MY BLOG.
*smug face*
Heheheheheh
5 Comments:
hiks.. Mel kita senasib.. hiks.. *berpelukan ala teletubies* :D aku ini juga masuk kategori tipe manusia "tak kenal maka tak sayang" walaupun belum tentu yg udah kenal lalu sayang.. hihi..
tahu gak Mel.. waktu aku lihat pic kamu yg di depan komputer dg rambut acak2an plus muka spooky itu.. aku bilang dlm hati: perempuan satu ini menarik! kamu jujur dan ekspresif.. harusnya pic itu yg kamu pasang di halaman depan! btw, suamimu ada di rumah gak sih? hehe..
Huehehehe *berpelukaaaaaaan*
Thanks Wisa..gue menarik ya? Huhuhu that's encouraging..
(kenapa ya gak pernah ada yg muji gue cantik?)
(karena elo gak cantik,Mel!Lemot deh ih!)
hihihihi
Gue gak masang foto 'spooky' itu di depan karena takut orang batal baca blog gue. *terkekeh2*
btw, laki gue ada di kantor, kalau malem ada di rumah.
Napa? mau ngajak duel?
*devilish smile*
*dah mo serius komen tapi langsung turn-off begitu ngeliat ada tulisan Vote for Taufik in Singapore Idol Grand Final! yaolo mbak, nontonin Singapore Idol yang guaring ring ring dibandingin Indonesian Idol itu?? ato jangan2 dah beli tiket nih buat ke Suntec? hihihihi*
back to the comment.
Well, what can I say? Kita senasib, mbak! Hahahaha ... Upon first encounter, akan sangat susah buat orang buat recall my presence.
"Nauval? Yang mana yah? Emang pernah ketemu?"
Gubrak!
Bahkan mantan pacar gue yang terakhir terang-terangan bilang,
"Kalo gue nyari fisik, gue ngga akan pacaran ama elo"
Huuuaaa .... !!! *sejuta hammer melayang*
But at the end of the day, I believe that we have this redemption value. Tuhan Maha Adil, apa yang kita punya, orang lain mungkin ngga punya, ya kan Mbak?
Kita punya kualitas masing-masing yang berbeda satu sama lain, dan itulah kenapa kita harus berpasangan yah, biar saling melengkapi? Saling mengisi? Menambahkan apa yang kurang?
Nah gantian sekarang what the crap am I talking about here, lha wong gue jomblo! Hahahahhahah :)
Huhuhu mantanmu sarkastik amat ya..rude malah..gak sopan!
mudah2an elo udah gak cinta lagi sama dia. heheheh
gak papa, pal...
ntar ada waktunya elo dapet pasangan lagi. semua bukan kita yg ngatur toh?
:)
eh hiya..
gue ngevote Taufik karena gue cuma gak mau dia kalah dari sylvester sim yg jelas2 less talented heheheh
kasian aja ama tuh anak kalau sampe gak menang gara2 race preferrence.:P
Mama lupa bilang : sebenernya anakmu ini cantik gak, ma?
*nyengir2 berharap*
Post a Comment
<< Home