Untuk Kekasihku
9 tahun ya, Sayang?
Kita berpikir bahwa 9 tahun adalah lama..
Tapi banyak pernikahan yang gagal setelah 1 tahun, 7 tahun, 10 tahun, 22 tahun...*sigh*
9 hanyalah sebuah angka...
Angka yang melambangkan lamanya waktu kita pakai untuk menyamakan visi..
menyamakan langkah..
membuat kita berdua seirama..
Bukan hal yang mudah, Kekasih...
Kita berdua orang2 yang harus menerima terlahir dengan kepala yang lebih keras dari cadas.
Dengan volume suara yang kadang membuat orang berpikir bahwa kita saling berteriak instead of lovingly talk to each other..
Kita tidak sama...
Kita unik...
Caramu dan caraku mencintai tidak bisa didefinisikan, diklasifikasikan, dan dirumuskan.
Buat kita 2+2 tidak berarti harus 4
Abstrak. Sometime absurd.
Bahkan ada waktu2 di mana kita tidak yakin apakah kita saling membenci atau saling mencintai.
12 tahun yang lalu kita bertemu, saling teriak di pertemuan pertama. Kau dengan celana pendek belelmu yang sungguh sangat tidak enak dipandang mata, dan aku dengan sepatu boot gunungku yang sudah 2 minggu tidak berpasangan dengan kaos kaki bersih.
Mana kita bisa tau, di pertemuan pertama yang sangat tidak mengenakkan itu..bahwa someday..kita akan jadi suami dan istri.
Tentu kau tidak pernah berharap aku, perempuan yang lebih mirip laki2, menjadi istrimu.
Dan aku definitely tidak pernah berharap punya suami yang hobbynya tidur tak kenal waktu.
Lucunya, ternyata perbedaan kita yang sedemikian besar, kelemahan2 kita yang tadinya cukup untuk bikin mundur teratur, malah kalah oleh satu buah rasa : Cinta.
2 bulan setelah saling maki, saling pelotot, saling ejek di gang menuju kamar mandi kost-an kita yang melewati kamarku, kita tiba2 disatukan oleh rasa saling suka.
Aku suka karena kau begitu menantang. Menantang untuk ditaklukan.
Dan aku yakin kau suka aku karena seperti katamu years after that, "I like a girl who can talk back and argue with me."
Dan waktu kita memutuskan untuk menikah...aku yakin itu karena kita saling mengagumi.
Terasa panjang perjalanan ini bukan, Sayang?
Sekali lagi 9 tahun hanyalah angka, simbol dari perjuangan tak kenal lelah kita untuk saling survive each other.
Tapi aku tidak akan pernah berhenti berjuang. Tidak akan pernah berhenti untuk menaklukan egoku dalam hubungan ini. Akan terus belajar untuk selalu menyebut we intead of I.
9 tahun, di dalamnya kadang kita lupa dan lebih mementingkan diri sendiri di banding pasangannya.
Kalau kita berargumentasi di dalam kalimat kita seringkali yang dibahas hanya : How About ME????
Dalam emosi kita hanya bisa mengikuti insting kita nomor satu : Being Selfish
Tapi apa yang terjadi after it all said and done? Kita berpandangan dan di dalam matamu aku lihat ketakutan.
Ketakutan untuk tidak hidup denganku lagi.
Ketakutan untuk tidak merasakan hangatnya pelukanku saat membangunkanmu untuk kerja di pagi hari.
Ketakutan tidak mendengar lagi suaraku yang 'merepet seperti mercon' waktu kau letakkan bungkus rokok bekasmu di mana saja.
Dan aku yakin di mataku kau lihat ketakutan yang sama.
Tak akan sanggup kita hidup tanpa satu sama lain.
Face it, Sayang...Apparently you're stuck with me, and I stuck with you for the rest of our life.
Kita tunggu 9 tahun lagi menjelang. Saat itu, mudah2an kita sudah bisa memproklamirkan bahwa kita berdua sudah menang berperang dengan ego kita.
Mudah2an jalan yang bergelombang dan tidak rata sudah kita lewati, dan kita bisa mengarungi 9 tahun berikutnya dengan lebih sempurna..
Karena aku sangat mencintaimu, kekasih...
Let's do this again for the next 9 years, and 9 years after that..and 9 years after that..and 9 years after that...
Sampai maut memisahkan...
Kekasihmu,
Mel
Kita berpikir bahwa 9 tahun adalah lama..
Tapi banyak pernikahan yang gagal setelah 1 tahun, 7 tahun, 10 tahun, 22 tahun...*sigh*
9 hanyalah sebuah angka...
Angka yang melambangkan lamanya waktu kita pakai untuk menyamakan visi..
menyamakan langkah..
membuat kita berdua seirama..
Bukan hal yang mudah, Kekasih...
Kita berdua orang2 yang harus menerima terlahir dengan kepala yang lebih keras dari cadas.
Dengan volume suara yang kadang membuat orang berpikir bahwa kita saling berteriak instead of lovingly talk to each other..
Kita tidak sama...
Kita unik...
Caramu dan caraku mencintai tidak bisa didefinisikan, diklasifikasikan, dan dirumuskan.
Buat kita 2+2 tidak berarti harus 4
Abstrak. Sometime absurd.
Bahkan ada waktu2 di mana kita tidak yakin apakah kita saling membenci atau saling mencintai.
12 tahun yang lalu kita bertemu, saling teriak di pertemuan pertama. Kau dengan celana pendek belelmu yang sungguh sangat tidak enak dipandang mata, dan aku dengan sepatu boot gunungku yang sudah 2 minggu tidak berpasangan dengan kaos kaki bersih.
Mana kita bisa tau, di pertemuan pertama yang sangat tidak mengenakkan itu..bahwa someday..kita akan jadi suami dan istri.
Tentu kau tidak pernah berharap aku, perempuan yang lebih mirip laki2, menjadi istrimu.
Dan aku definitely tidak pernah berharap punya suami yang hobbynya tidur tak kenal waktu.
Lucunya, ternyata perbedaan kita yang sedemikian besar, kelemahan2 kita yang tadinya cukup untuk bikin mundur teratur, malah kalah oleh satu buah rasa : Cinta.
2 bulan setelah saling maki, saling pelotot, saling ejek di gang menuju kamar mandi kost-an kita yang melewati kamarku, kita tiba2 disatukan oleh rasa saling suka.
Aku suka karena kau begitu menantang. Menantang untuk ditaklukan.
Dan aku yakin kau suka aku karena seperti katamu years after that, "I like a girl who can talk back and argue with me."
Dan waktu kita memutuskan untuk menikah...aku yakin itu karena kita saling mengagumi.
Terasa panjang perjalanan ini bukan, Sayang?
Sekali lagi 9 tahun hanyalah angka, simbol dari perjuangan tak kenal lelah kita untuk saling survive each other.
Tapi aku tidak akan pernah berhenti berjuang. Tidak akan pernah berhenti untuk menaklukan egoku dalam hubungan ini. Akan terus belajar untuk selalu menyebut we intead of I.
9 tahun, di dalamnya kadang kita lupa dan lebih mementingkan diri sendiri di banding pasangannya.
Kalau kita berargumentasi di dalam kalimat kita seringkali yang dibahas hanya : How About ME????
Dalam emosi kita hanya bisa mengikuti insting kita nomor satu : Being Selfish
Tapi apa yang terjadi after it all said and done? Kita berpandangan dan di dalam matamu aku lihat ketakutan.
Ketakutan untuk tidak hidup denganku lagi.
Ketakutan untuk tidak merasakan hangatnya pelukanku saat membangunkanmu untuk kerja di pagi hari.
Ketakutan tidak mendengar lagi suaraku yang 'merepet seperti mercon' waktu kau letakkan bungkus rokok bekasmu di mana saja.
Dan aku yakin di mataku kau lihat ketakutan yang sama.
Tak akan sanggup kita hidup tanpa satu sama lain.
Face it, Sayang...Apparently you're stuck with me, and I stuck with you for the rest of our life.
Kita tunggu 9 tahun lagi menjelang. Saat itu, mudah2an kita sudah bisa memproklamirkan bahwa kita berdua sudah menang berperang dengan ego kita.
Mudah2an jalan yang bergelombang dan tidak rata sudah kita lewati, dan kita bisa mengarungi 9 tahun berikutnya dengan lebih sempurna..
Karena aku sangat mencintaimu, kekasih...
Let's do this again for the next 9 years, and 9 years after that..and 9 years after that..and 9 years after that...
Sampai maut memisahkan...
Kekasihmu,
Mel
3 Comments:
.... * menitikkan air mata *
meski rada aneh ngeliat si teteh jadi romantis beginih ---> SO NOT YOU!! .... hahaha... happy 9 th anniversary yaaa... hahaha moga2 awet terus sampe jadi kakek2 & nenek.. makin sering berantem deh, biar makin lengket.. (gak sabar gua denger berita di blog kalo abang abis ditiban ama teteh.. *smack down!).. heheh.. ditunggu kabarnya 9 taon lagi...(to abang : tabah ya bang... 9 taon penuh penderitaan..!!! hihihi)
Ipe : *smack down Ipe* *drop a sack of rice onto his head*
Mama : 100% bener Ma. Memang cuma bisa dipertahankan kalau dua2nya menginginkan. Ini gak bisa jadi One Man Show, kudu niat dua2nya. Dan atas ijin Allah SWT tentunya. :)
Febi : Hatur nuhun Neng..Saya doakeun juga untuk kelanggengan dan kebahagiaan Febi dan Indra. :)
Baru anniversary juga kan? :)
Insya Allah akan bersama2 di anniversary2 berikutnya.
slamet ya jengg.. tentunya kita pengen banget mengikuti jejak anda yang bisa langgeng dan asoy terus sampe 9 taon, 18 taon, 27 taon, dst dst... sampe setelah akhir hayat sekalian..
Post a Comment
<< Home