Monday, March 31, 2008

Here We Go Again *sigh*

Today we'll leave Batam, stay for a few days in Singapore and on the 3rd April my husband will leave to China, this time without us. He will be back to Indonesia around June.

I feel so awful today, we all are. I can't stand the look on the kid's faces.

Well, we can make it anyway. Though we know it would be pretty damn hard for all of us.

My archenemy, My Nemesis, My Endless Love... take care..

Saturday, March 29, 2008

Perempuan Perkasa Itu Telah Pergi

Mimi tercinta,

Waktu Mimi pergi, hati Mea masih merasa belum puas, masih belum merasa membahagiakan Mimi. Mea merasa belum memberikan yang maksimal. Ada protes yang menggumpal yang ingin Mea teriakkan pada pencipta kita.

Tapi Mea tau, untuk perempuan perkasa yang memberi makan, mendidik, membesarkan 10 anak sendirian, yang kalaupun sudah tak tersisa uang untuk makan tidak akan segan untuk menjual piring-piring yang dikoleksinya waktu suaminya masih belum dihantam pailit..terbaring tanpa kuasa di atas tempat tidur karena stroke adalah siksaan yang tak terhingga. Dan kesabaran Mimi telah diuji dengan seberat-beratnya, dan Mimi dapat melaluinya.

Waktu Mimi pergi dengan tenang, dikelilingi semua anak-anak Mimi.. pergi dengan Khusnul Khotimah... di dalam hati Mea tau Mimi pergi ke tempat yang jauh lebih baik.

Dan karena itu juga Mea masih bisa tersenyum...

Jemput Mea pada saatnya, Mi..

Tetapi sebelum saat itu datang, Mea akan ikuti jejak Mimi, dan ingat semua nasehat Mimi yang tidak pernah bosan Mimi teriakkan kepada kami : "Tong jadi jelema pelit!"

Insya Allah

Ket. Foto : Mimi di ulang tahun ke 82, 21 July 2007. Ulang tahun terakhir.

Sunday, March 23, 2008

Gotta Learn How To Let Go

Late night discussion with my husband. He said something that my Lil Bro told me once, "You can't save everyone." And last night I completely understand.

Monday, March 17, 2008

She's Gone

Hajjah Ratu Siti Masnuah Sastrawiragena Binti H.E. Mashyud

21 July 1925 - 17 March 2008

Maaf, Mimi...maafkan Mea tidak ada di samping Mimi saat Mimi pergi...

Maafkan Maafkan...

Tuesday, March 11, 2008

I Guess There Are Always Two Sides Of Me

Suatu ketika, seorang sahabat yang entah kenapa selalu memposisikan diri sebagai musuh, mati-matian in denial bahwa dia sebenernya sayang betul dengan saya dan nggak berhenti-berhentinya nyentil entah warna lipstik atau cara saya berpakaian, memutuskan untuk membuat suatu post di blognya yang didedikasikan untuk saya.

Isi post itu adalah beberapa foto saya, 2 foto memperlihatkan saya mengenakan rok dan blus, 1 foto memperlihatkan saya mengenakan celana panjang dan t-shirt.

Dia mempertanyakan, yang mana dari foto-foto tersebut yang betul-betul memperlihatkan kepribadian saya. Kalau menurut sahabat-sahabat saya sih, saya memakai rok dan blus itu lebih kepada maksud gaya-gayaan, sok Ibu Pejabat. Apalagi kalau tas yang dibawa adalah tas tangan ala Ibu-Ibu Arisan Jadul yang sebenarnya 2 tahun yang lalu-pun tidak pernah saya lirik.

Saya sih pasrah saja. Dari dulu memang rasanya tidak suka, tidak cocok, dan tidak pantas pakai rok. Tapi ada momen-momennya di mana Ibunda tersayang saya berhasil memaksa saya memakai rok. Terutama untuk sesi foto-foto, di mana Ibu saya maunya terlihat seperti keluarga normal dengan 1 anak perempuan cantik dan 1 anak laki-laki lucu dan ganteng. Sayangnya, saya seringnya malah menyabotase hasil fotonya, sehingga yang didapat adalah 1 keluarga dengan Ibu dan Bapak yang tersenyum manis, dilengkapi anak perempuan yang kelihatan sekali kagok dipakaikan rok, dan kalau lagi apes benar, ditambah dengan 1 anak lelaki kecil yang manyun sepanjang pemotretan.

Dalam 2 foto di atas, jelas sekali kedua foto tersebut memperlihatkan sisi saya yang sangat berbeda. Satu sisi sok manis cantik memakai rok (yang tentunya hasil dipaksa sang Ibunda) dan foto yang satunya memakai kaos dan celana pendek kesayangan yang hampir tiap hari saya pakai pada saat berumur 8-9 tahun.

Sampai sekarang saya memang bisa dihitung berapa kali dalam satu tahun mau pakai rok. Setiap mau pakai rok, malah terngiang-ngiang pertama kali dibelikan rok oleh Bapak pada umur 20 tahun setelah lamaaaa sekali tidak punya rok. Rok yang dibelikan Bapak adalah rok kualitas terbaik dan saya coba memakainya lalu saya berjalan melenggak lenggok di ruang tamu di Bandung. Saat itu juga Mimi lewat sambil lalu ke arah dapur dan berkata,

"Tah kitu atuh make rok." "Pan jadi siga manusia."

Saturday, March 08, 2008

Note To Self : Stop Babying My Baby Brother

[10:18:10 AM] Karmela Amanda says: will be back to indonesia this wednesday
[10:18:18 AM] Karmela Amanda says: you take care of my baby bro, k?
[10:18:29 AM] Vajiram Papanaidu says: i'm going back on saturday
[10:18:31 AM] Vajiram Papanaidu says: hahaha
[10:18:36 AM] Karmela Amanda says: oh gosh :D
[10:18:51 AM] Karmela Amanda says: who else I could count to :D
[10:19:37 AM] Vajiram Papanaidu says: no probs, he is a big boy
[10:25:01 AM] Karmela Amanda says: I know *sigh*
[10:25:10 AM] Karmela Amanda says: but he's always be my baby bro
[10:25:12 AM] Karmela Amanda says: :D
[10:25:24 AM] Karmela Amanda says: note to self : stop babying him
[10:25:31 AM] Karmela Amanda says: :(

Itu adalah cuplikan dari percakapan saya dan Ram, teman sekantor Abang dan Kuke yang cukup dekat dengan kami sekeluarga. Ram sudah bekerja dengan Abang sejak masih di Singapore dan otomatis waktu Kuke datang, mereka jadi dekat juga. Apalagi keduanya sebaya dan masih sama-sama belum menikah.

Setelah pembicaraan ini, saya jadi berpikir, apakah saya memang betul-betul tidak bisa melepaskan diri dari posisi kakak yang overprotektif?

Kuke sudah hampir 28 tahun. Mungkin memang sudah saatnya melepaskan dia total. Berhenti menganggap dia masih kecil. Berhenti menganggap dia tidak mampu sendirian.

Sekarang masalahnya : Can I? Would I?

Thursday, March 06, 2008

Nemu Foto Lama

Hehehe nemu foto lama yang udah jelek banget dimakan umur dan kelembaban. Baru nyadar Abang waktu ketemu Kuke pertama kali, Kuke masih sekitar 12 tahun usianya.

Lucu saja kalau melihat foto-foto tahun 1993 ini, Kuke masih SMP kelas 2, saya dan Abang masih kuliah. Saya di semester 5, dan Abang masih sibuk dengan Tugas Akhir. Kelihatan sekali jauh umurnya. Beda 14 tahun.

Dan sekarang mereka bekerja di perusahaan yang sama