Thursday, June 07, 2007

Kelebihan Vitamin Apa Sih?

Waktu hamil anak saya yang 2 itu, saya kebanyakan vitamin kali ya?
Kok kelakuan mereka berdua itu banyak yang membuat saya ngakak habis2an dan sering membuat saya dan Abang speechless.
Terutama Fira yang sudah banyak bergaul dan sering dapat informasi menakutkan dari kawan2nya.

Saya jadi ingat percakapan kami berdua 3 mingguan yang lalu di China.

Fira : Mak, why is the Americans love having sex so much?

Gue : *keselek* What what???? *lupa yang diajarkan ke anak2 tidak boleh bilang 'what?' harus 'pardon'*

Fira : Liz always talk about sex, in the movie they talk about sex, and they do that yucky kissy kissy thingy. I never see you and Ebak doing something like that. Or EVEN hugging and moving violently like they did in the movie.

Gue : Ohh..that..well you know..Americans.. *gak tau mau ngomong apa, cuma grinning gak jelas* Lho, by the way, MEMANGNYA KAKAK NONTON FILEM APA????

Fira : Ah, nevermind.

Gue : *too stunned to continue the conversation*


Lalu kemarin malam, kami seperti biasa menelpon Abang di China to say goodnight.

Gue : Bang, nih anak2 mau ngomong. *pasang speaker di hp*

Fira : Goodnight Ebak, kita tidur dulu yaaaaaa...

Adam : Adek bobo dulu ya, Goodnight Ebaaaaaak!!!!

Fira : Bye Ebaaaakkk.... DON'T SLEEP WITH THE CLEANING LADY yaaaaaaaaaa!!!!!!


Gue : *keselek*

Abang di telepon terdengar seperti tercekik dan disambung dengan suara tertawa grogi.


Kayaknya gue harus mulai bicara panjang lebar soal sex dengan Fira.
HAIYYYAHHHHH!!!!!

Dreamgirls

Baru saja selesai nonton film Dreamgirls di DVD. Sendirian.
Biasa, kalau Abang baru saja pergi, saya jadi sulit untuk tidur. Rasanya pikiran malah merambat kemana2. Mikir yang gak jelas dan bikin capek saja.

Saya pikir film tersebut hanya bercerita tentang hal2 ringan saja, malah saya sangka banyak lucunya. Nasib, ternyata film itu malah membawa saya ke masa lalu yang tidak enak dikenang.
Di mana saya jadi sosok nyata seorang Effie White, yang diperankan dengan teatrikal cenderung histerikal dan over the top oleh Jennifer Hudson. Gapapa, memang ceritanya menuntut begitu kok...

Ingatan melayang kembali ke tahun-tahun di mana saya masih aktif menyanyi di festival dan panggung.
Lelah rasanya mendengar hinaan calon produser, komposer atau malah MC yang sok tau dengan penampilan atau suara saya.

1987

Setelah saya tampil, sang MC berkomentar, "Wah, suaranya kenceng bener ya, Dek." "Sampai budek saya."

1989

Saya tampil di balik kaca studio, dan setelah selesai, sang komposer terkenal bertanya, "Suara kamu bagus, tapi..boleh saya tanya..berat badan kamu berapa?"

1993

Setelah mendengarkan saya menyanyi, sang 'calon produser' bertanya, " Kalau saya minta kamu untuk menurunkan berat badan, bisa?"


Itu cuma 3 yang paling saya ingat.
Suara saya memang sangat lantang kalau bernyanyi, malah bisa tanpa menggunakan mic, karena saya dibesarkan sebagai penyanyi panggung terbuka.
Itu mengapa saya tidak bisa bergabung dengan paduan suara, karena suara saya akan mendominasi suara lainnya.
Saya juga memang sejak kecil tidak pernah langsing, jadi yah..kalau memang publik dan penikmat musik juga para produser, komposer dan bisnisman musik masih mementingkan penampilan fisik penyanyinya, saya bisa ngomong apa?

Ya sudah.
Gak rugi kok.
Saya cukup bahagia sekarang saya bisa meneror suami dan anak2 saya dengan suara saya.
Cukup mereka saja korbannya.

:)