Monday, November 29, 2004


Ini pemandangan belakang blok gue. I must deal with this colours for the next 10 years. Mudah2an gue udah gak di sini..*shudders*

Sumpah! Dilihat dari angle manapun warnanya gak bagus!!

Orang sini kudu dilulusin TK!

Ceritanya apartemen blok gue itu sedang diupgrade.
Karena dibangun pada tahun 1986, blok gue dan beberapa blok di sekitarnya eligible untuk direnovasi agar menjadi terang benderang bikin hati senang.

Mungkin ini bermulanya dari petinggi2 HDB (House Development Board??) alias Dewan perencana PERUMNAS (kalau di Indonesia mah) tiba2 kebanyakan duit dan mikir, "Blok mana lagi nih yang mau direnovasi?"

And setelah rapat Dewan tersebut selesai..my nightmares began!!

Bermula dari di hacknya lantai2 yang udah tua, bikin lift baru yang bisa mendarat di tiap lantai, dan entah apalagi yang mereka kerjakan.
Bunyi palu, dan entah mesin berat apalagi yang dipake jadi pengisi hari2 gue sejak tahun 2002 lalu.

Gue sih udah biasa kalau tiba2 ada bunyi gedeggedeggedeg sataker kebek seperti tepat di gendang telinga gue, padahal workersnya lagi ngehack di blok sebelah.

Gue rasa proyek upgrading ini sedikit banyak jadi kontributor no 1 gue jadi neurotic bin psycho begini.

Tahun 2003 gue kira bakal mau selesai. Boro2!!!
Malah sekitar blok kita dipasangin pagar seng dan segala macem barang buat ngehalangin orang2 masuk daerah full hazard.
Gelo pisan!
Belum lagi traktor (eh traktor apa ya? ngarang kali gue) pokoknya segala macem benda/alat berat yang mondar mandir ditambah truk berangkal bikin napsu gue buat nimpuk supirnya.
(Punten ah, mantan preman Cicadas, biasa gelut :D)

Tahun 2004.
Belum selesai juga!!!???!!!
Ini udah mau Desember!!
Sing bener wae??!!!

Suatu pagi di minggu lalu, gue terbangun, ke kamar mandi, minum air 2 gelas, melihat ke jendela belakang dan.....terkesima!!
Blok yang di belakang blok gue udah kelar dicat.
Tapi boro2 kagum, gue GONDOK BUKAN MAIN!!!

Di-upgrade kirain mau bagus, ternyata apartemen kita dicat kayak RUMAH2AN BARBIE!!!

Apartemen kan yang beli kan grown ups yah? Kok bisa warnanya malah kayak rumah2an Barbie???? Gelo teu?

Perpaduan warnanya : Biru Muda, Pink, Orange, Putih Pearl
Semua warna pastel!! Ditambah maroon buat pinggirnya. Gak matching!

Pada lulus TK gak sih pejabat2 di HDB tuh? Siapa sih yang decide warna apa yang harus dipake? Kok mismatch gitu dan lebih mirip rumah boneka daripada rumah manusia?

Apartemen kita jadi kelihatan rumek gitu kayak rumah yang udah lama.

Yang jelas mah gue serasa hilang wibawa.
Apartement yang harusnya kelihatan megah waktu baru diupgrade malah kelihatan norak abis.

Yang jelas lagi warna Apartemen Block kita nipu buat yang ngeliat pertama kali. Kirain yang ngediamin orangnya cute. Taunya pas ngetok pintu, keluar deh gue dan Abang, yang penampilan dan gayanya bikin preman di Terminal Rajabasa Lampung aja mikir 2 kali buat gangguin.
Apalagi si Abang yang ngebentak copet di Cililitan sampe copetnya pucat pasi. Huahahahahahahahahaha

Ugh..ilfil gue nih...gara2 orang pada gak lulus TK!

A different angle from my terrace. Segini gelap dan berasapnya nih orang masih mau jogging? Gue mah mending tidur :P

The view from my terrace last saturday. Gila ya hazy banget..Indonesia lagi nih yang bakal disalahin. Kebakaran hutan di Sumatra selalu jadi kambing hitam. Yah gak bisa ngelak sih memang bener..*sigh*

Kasih Ibu

kasih Ibu..kepada beta..
tak terhingga sepanjang masa..
hanya memberi, tak harap kembali..
bagai sang surya menyinari dunia..

Lagu yang sangat simple tapi sangat berarti.

Gue gak bisa kebayang kasih Ibu itu seperti apa sampai gue mengalaminya sendiri.

Gue baru tau, dibantah, dicemberuti dan dicuekin anak itu sakitnya bukan main ya setelah menjadi Ibu.

Gue baru tau beratnya ngurus anak, membimbing dan mendidiknya, ya sekarang ini. Tepatnya 8 tahun terakhir.

Dari waktu mengandung. Mual, muntah, ngidam sendiri, sementara suami kerja sampai sore. Tanpa pembantu. Sampai (maaf), muntahan sendiri juga dipel sendiri. Yaaah jadi muntah lagi.

Kesian amat sih jadi Ibu.

Hari ini gue tiba2 kepikiran nulis begini karena untuk pertama kalinya (mudah2an jangan lagi) Fira dan Adam sakit bersamaan. Panas tinggi sampai 40 derajat celcius. Rewel sepanjang hari (dan malam juga).
Mereka sudah sakit selama 7 hari.
Gue capek. Capek sekali sampai malam tidur juga gak bisa lelap saking exhaustednya.

Bibir Adam rupanya karena panas tingginya jadi merekah, pecah2, dan berdarah2. Tentunya perih sekali karena dia jadi sangat rewel dan lapar (tapi gak mau makan).

Fira sudah lebih baik tapi batuknya gak hilang2..
Sedih deh.

Tadi pagi, waktu gue memeluk mereka (Fira dan Adam pas sakit cuma mau tidur kalau dipeluk gue), gue sempet berpikir,
"Alangkah capeknya jadi seorang Ibu. Nyaris gak tahan gue..badan udah kayak digebugin orang sekampung saking pegelnya"

Tapi pikir2 berapa lama sih mereka bakal sepenuhnya membutuhkan gue?
10 tahun? 15 tahun?

Setau gue, gue umur 11 tahun aja pulang sekolah kok rasanya males banget ketemu Mama yang ngomel mulu (I love you Mom..I know what you've been through), dan memilih untuk berenang di danau dengan teman2 yang lain.
Boro2 inget Mama yang bakal cemas.
Boro2 pengen pulang.

Aduuuhhh..mudah2an gue gak dibales anak2 gue.

Gue nikmati aja sekarang kedekatan dengan anak2 gue seperti ini. Menikmati kerewelan mereka. Menikmati lelahnya jadi seorang Ibu.
10 tahun lagi belum tentu mereka mau aku ciumi. 10 tahun lagi belum tentu mereka ingin dipeluki saat tidur.
Jangan2 mereka malah merasa gerah.
"Apa2an sih Umak..pake peluk2..getek tau..!"

Waktu kutatap mereka dalam tidurnya, gue tau gue siap selelah apapun untuk mereka.
Sebelum waktu gue habis, akan gue gunakan sebaik2nya.


**pagi buta, "I'm sorry kiddo..I'm sorry sometimes I lost my temper and yell at you."
"Umak loves you no matter what, baby.."


Saturday, November 27, 2004

My Promise To Tanti

Bandung 1991

Pulang kuliah. Didn't what to do.
Gue bukan tipe perempuan tukang nge-mall dan tukang belanja. I was always broke.
Bagaimana lah layaknya mahasiswa yang tinggal jauh dari orangtua, tanggal 20 itu cakep banget kalau masih punya uang.
Gue juga kebetulan bukan tipe anak yang nipu2 orangtua. Yah dikit2 mah pasti lah (who doesn't?) tapi gak seperti temen gue yang tega banget bilang kepada orangtuanya yang sedang nggarap sawah di kampung, "Bu, perlu uang buat bayar SPP Rp. 1.000.000."
Dasar sedeng! Padahal Tahun 1991 di UNPAD itu uang spp cuma Rp. 90.000,- /semester.
Pantes aja banyak orangtua yang ngomong kuliah itu mahal sekali sehingga merasa gak sanggup memasukan anaknya ke Universitas, padahal mereka denger ceritanya dari temen mereka yang ditipu mentah2 oleh anaknya yang kuliah di Bandung/Jakarta/Yogya/Surabaya (pilih sendiri).

Anyway, that's a whole different story..gue ceritain kapan2 yah soal kegeraman gue sama temen2 gue yang doyan nipu.

Gue jalan dari Balubur, habis nyari buku, ke daerah dekat jalan Merdeka. Gue lupa nama jalannya. Tiba2 gue sadar gue berdiri di depan satu Panti Asuhan. Panti Asuhan Bayi dan anak Muhammadiyah tepatnya. Gak tau angin dari mana, tiba2 gue pengen masuk.

Begitu menjejakkan kaki di pintu, gue mencium aroma Minyak Telon. Hmm this is the ultimate aroma for aromatherapy buat ngilangin stress. Gak usah minyak mahal2, nyium bau Minyak Telon dan Minyak Kayu Putih udah bisa meninggalkan effek calming yang bukan main buat gue.

Seorang Ibu mungkin dari bagian administrasi menatap ke arah gue dengan tatapan ingin tau.

"Neng, nyari siapa?"

"Bukan nyari siapa2 Bu..cuma tiba2 kok pengen lihat bayi2 di sini.."

"Silahkan aja masuk ke dalam, Neng..bebas kok.."

Gue masuk ke dalam RUANG BAYI 1, tepat di sebelah Ruang Administrasi. Begitu masuk, gue dihadapkan dengan sekitar 8 box bayi yang berjejer di dalamnya.

Hati gue tercekat. Begitu banyakkah orangtua yang tega membuang bayinya yang baru lahir??

Tatapan mata bayi2 berusia 2 minggu-10 bulan itu langsung membuat gue jatuh cinta seketika.
What's wrong with their parents???
Tidakkah mereka sadar bahwa mereka sudah membuang kesempatan berharga untuk melihat senyum mereka??

Satu persatu bayi2 tersebut gue hampiri dan gue belai2 rambutnya.

Tiba2, seorang Ibu masuk ke dalam ruangan tsb, sambil membawa baskom air.
"Neng mau gendong? sok ajah kalau pengen gendong. Mereka semua haus kasih sayang, Neng..", kata Ibu itu sambil mempersiapkan 1 bayi untuk dimandikan.

Gue langsung mengambil bayi laki2 berumur 2 minggu yang paling dekat dengan gue. Gue belum berani menggendong bayi yang lebih besar, takut berontak.

Ibu itu menatap gue sambil memandikan 1 bayi perempuan yang kira2 berumur 6 bulan.
"Neng, maaf kalau Ibu lancang ya...apakah Neng ini.....sedang hamil?"

Gue tertegun mendengarnya.
"Ahh enggak Bu...Gak tau kenapa saya pengeeen sekali masuk tadi pas lagi nunggu angkot di depan."

Si Ibu tersenyum.
"Duh maaf ya Neng..habis biasanya perempuan muda yang datang ke sini cuma yang mau ngasih bayinya yang hasil kecelakaan.."

"Gusti, Ibu..saya teh emang bukan malaikat, tapi kalau saya sampe ngalamin hal kayak gitu, gak mungkin sampe tega saya ngasih ke Panti Asuhan, Bu, "kata gue agak tersinggung.

Si Ibu tersenyum lagi.
"Syukur lah Neng.. buat saya yang paling miris tuh kalau saya harus nambah 1 box lagi di sini. Itu berarti 1 lagi Ibu yang membuang anaknya. 1 lagi anak yang kehilangan kasih sayang Ibunya."

Gue mengangguk2. Perasaan gue gak keruan. Sambil mikir gue ciumi kening bayi merah di pelukan gue.

Si Ibu beranjak keluar membawa baskom air setelah selesai memandikan bayi perempuan tersebut.
"Neng, kalau Neng mau, masih ada ruang bayi yang lain di belakang. Barangkali Neng mau lihat bayi yang lain."

Gue tertegun. Masih ada yang lain????? Berapa banyak lagi?????

Gue letakkan si bayi kecil dan berjalan menuju ruang yang bersambungan dengan Ruang Bayi 1. Ruang Bayi 2. Gue memasuki ruangan tersebut. Lebih besar, ada sekitar 6 box di sana.
Bayi2nya lebih besar sedikit dari bayi di Ruang 1.
Mata gue mulai basah.
Bayi2 itu main sendiri tanpa ada yang menemani. Main boneka di box masing2.Babbling sendiri.
Duh..apa Ibu2 mereka gak pada kangen ya?

Ibu tadi muncul kembali.Mungkin masih belum herannya melihat gue yang entah kenapa kok nyasar ke Panti tersebut tanpa niat apa2.

"Kasian ya Neng..Kalau mereka sudah dipindahkan dari Ruang 1, itu berarti kemungkinan mereka untuk diambil orangtua asuh sudah berkurang, karena umurnya juga sudah lebih besar. Rata2 orangtua asuh cuma mau mengambil bayi yang masih di bawah 6 bulan."

Gue cuma bisa menatap satu persatu bayi2 tersebut dengan hati sendu. Si Ibu penjaga sih sepertinya sudah membatu hatinya. Cuma memandang gue aja masih dengan tatapan heran. Kok mau2nya kali ya perempuan umur 18-an seperti gue iseng2 dateng ke Panti Asuhan.

Gue beralih ke box terakhir yang di ujung.
Boxnya lebih besar dari yang lain dan usang.
Hati gue seperti mau jatuh ke lantai begitu melihat yang terbaring di dalamnya.
Bayikah dia? Atau anak kecil sekali??
Kalau bayi, kok besar sekali? Kalau anak kecil kok diam saja tidak bergerak sama sekali?

Ibu itu berkata, "Itu Tanti namanya Neng. Umurnya sekitar 4 tahun. Tapi dia tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya sama sekali. Lumpuh. Cuma bisa makan makanan bayi saja karena gak bisa ngunyah.Makanya ditaruh di Ruang Bayi."

Airmata gue turun sedemikian derasnya sampe gue gak bisa melihat jelas.
Tanti cantik sekali! Matanya bulat.Bibirnya merah.Dan bulu matanya sangat panjang.Tapi dia juga sangat kurus seperti tengkorak hidup.

"Ada apa dengan dia Bu?", tanya gue dengan hati gak keruan.

"Ibunya mati2an mau mengugurkan dia sejak umur 2 bulan dalam kandungan. Semua jamu diminum. Tapi Tanti ngotot gak mau keluar. Akhirnya pas umur 8 bulan dia lahir, tapi dengan mulut, hidung dan telinga mengeluarkan darah. Bidan yang menolong sampai shock. Dan si Ibu kabur meninggalkan Tanti di Rumah Bidan tersebut di hari ke 3"

Gue cuma bisa menggenggam tangan Tanti dengan hati patah.
Kasihan sekali kau sayang....Jahat sekali sih Ibumu...

Hari itu gue jatuh cinta pada seorang anak bernama Tanti.

Mulai sejak saat itu setiap pulang kuliah gue selalu ke Panti Asuhan tersebut. Gue harus melihat Tanti setiap hari! Kalau tidak, gue langsung gak enak hati, kangen, dan gak karuan rasa.

Ibu penjaga sudah bilang bahwa Tanti gak bisa apa2 sama sekali. Dan seperti tidak punya emosi. Karena kalau lapar pun cuma nangis lirih tidak ada suara. Mereka sudah putus harapan dengan Tanti, itu kenapa penjaga2 bayi itu tidak ada yang mengajaknya bicara ataupun bermain.

1 minggu. 2 minggu. 2 bulan.

Tiada hari tanpa Tanti buat gue. Setiap hari gue siapkan 2 jam khusus untuk bacain dongeng untuk Tanti. Gue yakin pendengarannya normal karena dia bereaksi dengan mengedip2kan mata kalau gue panggil2 namanya.

Di bulan ke 3 gue dapat hadiah yang tidak terkira berharganya.

Gue sedang bacain cerita lucu. Dan seperti biasa gue menceritakannya dengan heboh.
Tiba2 pas di bagian yang lucu tersebut gue dengar suara seperti Tanti tercekik. Gue buru2 bangun dari duduk dan melihat ke arahnya dengan lebih jelas.
YA ALLAH! TANTI TERSENYUM!!!!!

Gue seperti gak percaya dengan penglihatan gue.

"Tanti!!! Tanti ketawa ya??? Lucu yaaa?,"kata gue sambil loncat2 seperti orang gila.

Gue dengar lagi suara yang aneh itu. Tidak seperti suara tertawa biasa, tapi jelas suara tawa! Mata Tanti tersenyum geli dan gigi putihnya terlihat semua.

YA ALLAH! GUE BENER!!! TANTI PUNYA EMOSI!! DIA TIDAK CACAT 100%!!

Gue lari keluar ruangan.
"BU!!! IBUUUU!!! TANTI KETAWA!!!,"teriak gue.

Ibu2 penjaga berlarian ke Ruang Bayi dan melihat gue dengan pandangan takjub.
Tanti tertawa lagi mendengar gue sibuk bercerita kepada Ibu2 tersebut.

"Neng, aduuhh Neng teh ya. Sabar pisan sama si Tanti sampe dia bisa ketawa begini.."

Gue merasa orang paling bahagia di dunia hari itu. Gue membelai keningnya sambil berkata,
"Tanti, kalau saya nanti punya banyak duit dan jadi orang kaya kamu bakal saya ambil jadi anak!"

Setiap hari gue semakin encourage dia untuk mengeluarkan emosinya. Ternyata otak Tanti tidak cacat. Masih ada yang berfungsi bagian2nya. Gue malah jadi berharap dia bisa bicara...

Sayang Allah SWT tidak mengijikan gue untuk lebih lama mendampingi Tanti.

Masalah keluarga dan jadwal kuliah dan tugas yang makin padat membuat gue jadi makin jarang menengok Tanti.
Sampai akhirnya di tahun 1992, gue sama sekali gak pernah datang lagi.
Cuma pada sekitar tahun 1996 gue teringat lagi Tanti waktu Mama mau menyumbang ke Panti Asuhan tersebut. Gue yang ngeasih tau Mama soal Panti Asuhan dan Tanti. Dan alhamdulillah kabar dari Mama, Tanti masih sehat.

Terlalu sibuk..terlalu kalut..akhirnya...
Gue lupa dengan janji gue...



-----------------------------------------------------------------------

Singapore 2001

Gue nelpon adik gue, Kuke di Bandung.
Gue minta dia ke Panti Asuhan dan nengok Tanti sekaligus bawa uang sumbangan sekadarnya.
Dari waktu ke waktu gue masih inget Tanti. Tapi kesibukan gue yang luar biasa sejak nikah Tahun 1995, apalagi gue gak tinggal di Bandung, membuat gue gak mungkin menengok Tanti. Apalagi gue sudah punya anak sendiri.
Tapi gue usahain kalau gue punya uang lebih gue sumbangin sedikit uang untuk Panti, dan untuk membelikan sesuatu untuk Tanti.

Besoknya gue nelpon Kuke lagi untuk mengecheck apakah dia sudah ke Panti dan menyampaikan sumbangan sekaligus menengok Tanti.

Gue : Kuk, gimana..uangnya udah dikasihin ke Panti? Tanti gimana.

Kuke: Udah Teh. Kemaren sore.

Gue : Gimana Tanti? Udah bisa apa lagi? Sehat?

Kuke: Teh..Teh..itu..anu lho..sabar ya..

Gue : Kenapa?? Ada apa Kuk??

Kuke : Ehmmm..kata Ibu yang jaga, Tanti sudah meninggal tahun kemaren.


Gue..gak bisa..berkata..apa2..

Entah gue bilang apa waktu menutup telepon. Tersedu2 gue berucap,
Innalilahi Wa Inna Illaihi Rajiun..

Maafkan saya Tanti...Maafkan saya..
Maafkan saya lupa kamu ada..
Maafkan saya terlalu sibuk sampai lupa kamu..
Maafkan saya tidak bisa menepati janji...
Maaf..Maaf..Maaf...

Gue benar2 gak tau..Misteri Allah yang menciptakan Tanti yang tidak bisa berfungsi apa2 dalam hidup.
Apa tujuan dia dilahirkan di dunia????
Gue gak tau.
Tapi dalam 1 masa di kehidupan gue, dia menciptakan begitu banyak kebahagiaan di dalam hari2 gue.
Gue merasa sangat beruntung bisa bertemu dengannya.
Dan Allah SWT begitu sayangnya pada Tanti sehingga Dia memanggil Tanti di usia 11 tahun.
Gue bersyukur di satu sisi. Tanti tidak menderita lagi.

Tanti bisa berlari, bermain, tertawa, dan jumpalitan di tamanNYA.
Sesuatu yang tidak bisa ia kerjakan di dunia.

Selamat Jalan, Tanti...
Kalau bertemu dengan Sang Pencipta, maukah engkau katakan padaNYA agar kita berdua dipertemukan kembali di surga??
Walaupun saya tau mungkin jangan2saya tidak berhak berada di dalamnya.
Tapi saya ingin sekali bisa bertemu denganmu..
Ingin sekali bisa minta maaf karena tidak menepati janji saya padamu..

Berlarilah di sana Tanti..jumpalitanlah..tertawalah yang riang!

Di dalam mimpiku masih kudengar tawamu.
Terima kasih kau pernah mengisi hidupku dengan senyummu...



**pagi hari setelah mimpi Tanti lagi tadi malam.
Maafkan.








Thursday, November 25, 2004

What the crap am I talking about?

"Cut the shit and stop talking about broken heart will you Mel?"

Said the voice inside my head.

Yeah..mungkin emang bener. Here I am, a mother of two, 31 years old, a wife of a wonderful man..what do I know about broken heart???

Well, plenty :D

For a start, like Ipe said in his blog soal 'looks' gue termasuk satu di antara orang yang kurang beruntung tidak punya wajah yang secantik Bintang Sinetron.
True, kalau orang udah kenal gue, sebagian ada yang tertarik dan ngajak 'date'.
Tapi tidak ada swept over his feet the first time he saw me.

Gue termasuk tipe orang yang bikin cowok mikir di pertemuan ke 100, "ahhhh, she's not that bad. yes she's a lil plump but I can overlook that."
*grin*

Kadang gue juga sirik. (Serius! Gue juga bisa sirik!) dengan orang2 yang diberikan kelebihan dari segi fisik. Sepertinya mereka gak kesulitan untuk bisa bikin orang lain impressed pada mereka di pertemuan pertama.
Saking cantik/gantengnya sehingga orang bisa berpikir, "Aaaahhh she's so beautiful. Yes she's a lil bit empty up there, probably a bimbo, but sure I can overlook that.."
*biggrin*

So...
Begitulah kira2 bayangan masa teenager gue. Gak pernah kosong, selalu punya pacar, tapi susahnya gue seringnya pacaran dengan yang ada dalam kategori 'better than nothing'.
I couldn't even get a boyfriend yang masuk kategori 'The Next Best Thing'.
Huahahahha
Most probably karena yang kualitas nomer 1 udah pada disikat perempuan2 yang jauh lebih cantik dan lebih feminin dari gue.
Gue jadi mikir..jangan2 buat mereka gue juga termasuk cewek dalam kategori 'better than nothing' ya? Mueheheheheh kualat.

Yah..Tuhan ternyata masih berbaik hati sama gue, karena dalam teenage years itu gue sempet juga dipertemukan dengan orang2 dari kualitas nomer 1, yang sampai sekarang masih berhubungan baik dengan gue. Cilakanya, mantan gue yang jadi sampah masyarakat juga ada. *sigh*

Tapi gue cuma bisa nyeritain masa teenage years ya ternyata?
Karena pada umur 19 tahun gue dipertemukan dengan this guy..yang jadi laki gue sekarang..
Jadi gue gak bisa compare antara pacaran gaya teenager dengan yang lebih advanced level di umur 20-30 an.
Atau malah pacaran gaya 'veteran' (30-40) kayak Wisa
*bigger grin*

So, the moral of the story?
Udah deh kalau mau pacaran pacaran aja..mau jomblo ya jomblo aja...
Jodoh mah bukan kita yang ngatur.

See? Gue suka ngomong ngacapruk gak jelas pointnya kan?
Ini namanya blabbering. And it is okay because this is MY BLOG.
*smug face*

Heheheheheh



Wednesday, November 24, 2004

November, The Month Of The Brokenhearted

Jadi mikir gara2 blognya
Nopal, soal kenapa mesti patah hati kok di bulan November...

Patah hati sih bulan apa juga bisa ya...tapi kenapa November sering jadi sasaran kemarahan orang2 yang patah hati di bulan ini... ??

Gue nikah bulan November and so far the curse tidak kena ke gue..mudah2an jangan.. *ketok2 kayu*

OK, ini lagu buat The Jomblos yang sering patah hati...
Bahasan soal ini nyusul ya besok..(itu juga kalau gue mood kalau gak juga kenapa? wong blog blogku sendiri kok)---------->>ini pasti ketularan Rio dan Wisa huhuhuhuhuhu

White Flag

I know you think that I shouldn't still love you,
Or tell you that.
But if I didn't say it, well i'd still have felt it
Where's the sense in that?


I promise I'm not trying to make your life harder
Or return to where we were
But I will go down with this ship
And I won't put my hands up and surrender
There will be no white flag above my door
I'm in love and always will be

I know I left to much mess and
destruction to come back again
And I caused nothing but trouble
I understand if you can't talk to me again

And if you live by the rules of "its over"
Then I'm sure that that makes sense
But I will go down with this ship
And I wont put my hands up and surrender
There will be no white flag above my door
I'm in love and always will be

And when we meet
Which I'm sure we will
All that was there
Will be there still
I'll let it pass
And hold my tounge
And you will think
That I've moved on....


Love hurts indeed ya temen2? *smirk*

You Don't Have The Heart

Your face is beaming..
You say it's 'cause you're dreaming
Of how good it's going to be

You say you've been around
And now you've finally found
Everything you wanted and needed in me..

I don't have the heart to hurt you
It's the last thing I wanna do
But I don't have the heart to love you
Not the way you want me to

Inside I'm dying to see you crying
How can I make you understand?
I care about you
So much about you
I'm trying to say this, as gently as I can

You're so trusting And Open
Hoping that love will start
But I don't have the heart
Oh no, I don't have the heart ...


--------------------------------------------------------------------------

*cough*

Nyadar gak sih bahwa lagu di atas yang dibawakan James Ingram itu sebenernya kejem banget?

Banyak orang, pada saat mereka beradu mulut dengan orang yang dia cintai, mengatakan hal2 yang menyakitkan yang setelah selesai akan dia sesali.

"I'm sorry, I didn't mean to hurt you.."

Masuk akal gak sih minta maaf seperti itu padahal hati orang yang katanya elo cintai udah tercabik2 berdarah2 dan nyaris compang camping karena elo sakiti?

Lucu juga kalau kita pikir bahwa setiap orang pasti memikirkan diri sendiri pada setiap pertengkaran.

"Gue nyakitin elo karena elo nyakitin gue duluan!"
"Lho..gue justru berbuat itu karena elo nyakitin gue duluan!"

Jadi mana duluan keluar, ayam atau telor?

Kenapa sih orang justru lebih sering menyakiti orang yang dia cintai?
Kenapa gak nyalak sama complete stranger misalnya?
Atau marah2 sama kondektur bis kota aja instead of ngamuk2 ke bini di rumah kalau kerjaan di kantor bikin stress?


Balik lagi ke lagu di atas..
Bener gak sih bahwa kita bisa menyayangi orang dengan grade dan cara yang berbeda2?

Misalnya :
Bisa gak sih kita bilang ke seseorang,
" I love you but not in the way you want me to.." (nyontek lagu di atas)

Kenapa love gak bisa jadi love aja. Unconditional.No obligation. No Gimmicks.Free Of Charge.Free Flow.

Atau :

"I love you but not that much, not that kind of love that makes me want to marry you."

Atau :

"I love you, just the way you are, if you perfect."

BULLSHIT banget gak sih???

Kenapa love itu harus selalu diikuti dengan TAPI.
Kenapa harus ada BUT setelah kata I love you???

At least..ini at least ya..kalau kita mencintai seseorang, kita akan selalu berharap orang tersebut mencintai kita balik.

Berarti cinta itu sebenernya pamrih ya?

Hmmmm...gue masih belum tau jawabannya. Kalau udah tau gue update deh...
(Jangan2 gue gak akan pernah tau jawabannya)

Oya, refer lagi ke lagu di atas...memangnya bisa gitu kita menolak cinta seseorang tanpa menyakitinya?
Kalau ini jawabannya gue tau : Gak Mungkin!

There's No Easy Way To Break Somebody's heart.


**sore2, terinspirasi suatu percakapan yang terasa seperti a slap in the face

My Kids, The Lights Of My Life

Dari kemarin anak gue sakit. Salah gue juga kali ya, waktu Hari Minggu ke Stadium, pas pulang ujan, tapi gue dengan bokap mereka maksain pulang walaupun jadinya anak2 kehujanan. Sedikit sih, tapi mungkin aktifitas mereka yang super padat sejak lebaran kemaren yang membuat mereka selalu keluar rumah setiap hari bikin pertahanan tubuhnya jebol.

Pertama Fira tumbang duluan. Tiba2 Senin pagi badannya panas banget. Dari malem juga memang sudah anget, tapi tadinya gue berharap paginya udah hilang setelah malamnya dikasih Paracetamol.
Akhirnya kita ke dokter siangnya. Seperti biasa dokter di Singapore pelit sekali ngasih Antibiotik sehingga anak sembuhnya lama. Gemes juga sih masa anak disuruh menderita lama2. Tapi rulenya emang begitu. Kalau sudah 1 minggu panas gak ilang, baru dikasih Antibiotik. Jadi bolak balik deh ih. Udah mahal, anak juga harus sabar gak cepet sembuh. Gue sendiri gak tau pertimbangannya apa, tapi katanya sih biar badannya berusaha clear virus itu sendiri. Biar antibodinya aja yang kerja.

Terus tadi malam, Adam yang panas. Jam 4 pagi dia pindah ke kamar gue dari kamarnya, nyelip di antara kita, terus NYANYI!
Gue udah tau aja pasti ada yang gak beres. Si Abang, Fira dan Adam punya kebiasaan yang sama, kalau demam pasti ngelindur dan nyeracau ngomongnya ngaco. Plus jadi kayak on ectasy , jadi high gitu. Kayak orang yang girang terus menerus.

Nah, pas denger Adam nyanyi, gue langsung tau nih anak pasti demam. Apa juga penjelasan lain untuk anak umur 21/2 tahun nyanyi Twinkle Twinkle Little Star jam 4 pagi?
Gue periksa badannya, bener. Kira2 38.5 derajat celcius.

Hwaduh, langsung aja gue terkantuk2 ke dapur nyari obat panas. Untungnya ada obat bekas bulan kemaren, langsung gue kasih aja.

Sedih banget deh kalau anak sakit. Apalagi anak2 gue kan kocak2 semua. Ngeliat mereka jadi diam gak berdaya karena demam bikin gue miris banget.

Fira yang biasanya annoying banget dan sedikit2 dateng ke gue yang lagi ngeblog,
"Mak, do you wannna hear a joke?"
atau
"Mak, sit still, I want to draw you.."
(Hasil gambarnya selalu gue langsing dengan rambut hitam panjang terurai..eukh seandainya Nak..seandainya..)

Adam yang biasanya dikit2 minta pangku di depan PC sehingga gue gak bisa ngapa2in...Well..kalau lagi sakit ya tambah rewel..
Ya tambah gak bisa ngapa2in deh gue...

Keduanya cenderung diam, dengan bibir mereka yang berubah jadi merah karena demam, bergelung di sofa di deket gue..bener2 pemandangan yang sangat bikin hati kayak kerupuk disiram air....

Buat seorang Ibu, kalau anaknya lagi sakit...selalu jadi merubah hari menjadi kelabu. Tidak ada yang bisa light up the day kecuali kesembuhan anak2nya.

Gue bisa bayangin agony Ibu2 bekerja kalau lagi begini...gue aja pedih rasanya ngeliat anak2 gue 24 jam dalam keadaan sakit, padahal gue bisa meluk mereka setiap saat.
Bagaimana Ibu2 bekerja ya yang harus meninggalkan anak2nya di tangan pembantu/nanny/mertua/Ibu..?
Pasti mereka ngerasa gak karuan di tempat kerja. Mau ngambil cuti, workload tidak memungkinkan. Mau kerja terus kok kayak distracted dengan pikiran tentang anak yang sakit di rumah.

Kalau sudah begini, gue bersyukur gue gak kerja. Setidaknya gue lepas dari agony yang satu itu. Dari dilema yang bisa membuat Ibu manapun weak on their knees; jauh dari anaknya yang sedang sakit.

Buat temen2ku yang tetap harus bekerja sementara anak sakit di rumah..Sing sabar yah...:(

Monday, November 22, 2004


The Flags

The Crowd. Supporter Indonesia pada ngumpul di sebelah sini nih. Pas di depan kamera. Biar kesorot tipi kali yeee :P

Ganda Putra.Luluk dan Alven. Main alot tapi cenderung menang mudah. Padahal lawannya juara All England dari Denmark tuh :)

Proud to be Indonesian :)

"Okay...kapan lagi gue bisa bikin keributan tanpa dimarahin Umak..this is the time..yeah..."

"Indonesia kapan mainnya Mak?" "Udah pengen ngeluarin flagnya nih.."

Sebelum masuk Singapore Indoor Stadium. Udah mendung banget tuh...tadinya mau foto2 deket gambarnya Taufik Hidayat, tapi udah mau ujan banget, mana pertandingannya udah mau mulai...yo wis yang penting dipoto :)

Badminton Junkie!

Kemaren tadinya gak akan kemana2. Tapi Mas Didi nelpon ngajakin kita nonton Final Aviva Open di Singapore Indoor Stadium.
Weh..agak2 males sih..Taufik Hidayat gak maen, injury katanya. But dipikir2 kok boleh juga yah? Udah lama gue gak nonton event olahraga Live. Yang paling berkesan dih sebenernya nonton PERSIB atau Bandung Raya di Stadion Siliwangi. Eukh..baunya memang seribu satu macem, teriakannya juga kocak2. Orang2nya norak2, tapi gue enjoy banget. :)

Kita pergi dari rumah jam 12 siang. Ngepas banget waktunya karena dia mulai jam 1. Gapapa lah yang penting pas Tim Indonesia main kita ada.

Adam dan Fira excited banget waktu baru masuk stadium. Mungkin karena terang banget dan lights di mana2.

Pertandingan dimulai dengan Tunggal Putri. Ah garing deh yang main China ama China. Tapi lumayan lah, bisa nyambi makan popcorn. Kalau udah bagian serius nonton kan boro2 inget makanan. :P

Pas Ganda Campuran (weh?kenapa gue lupa nama pemainnya? abis belum ngetop sih) gue mulai deh teriak2. "Ganyang!!!!" , "Sikat aja!!!", "Gebug!!!!", "Habisin!!!"
Heheheheheh seneng banget bisa teriak2 di dalam Stadium-nya orang Singapore yang kayak robot2 begini.
Dan lebih enak lagi, gak ada yang ngelarang (walaupun orang selalu ngeliat ke gue saban gue jerit2).

Jadi inget orang yang di depan gue. Bapak2 dengan 2 anak laki2nya yang kelihatannya penggemar badminton banget. (anak2nya pada bawa racket, kayaknya abis latihan juga).
Pas anak2nya ribut, si Bapak cuma bilang "Shhhh. Be quiet and watch the game will you?"
Gue jadi kesindir!
Muahahahahhahahahhahahahha

Tau sendiri gue kalau ditantang malah tambah norak.
Mulai deh gue teriak tambah keras plus pake trumpet.

"Jangan mau dibalap oooyyyyy!!!! Habisin ajaaaaaaaaaaaaa!!!!!"
"Gebug Nengg!!!!"
"Hoooooyyy tenang aja, Belanda masih jaooooooohhhhhh!!!!"

Muahahahahha si Bapak itu bener2 sial kayaknya duduk di depan keluarga kita.
Si Abang dan Fira, encouraged denger teriakan gue, jadi ketularan.

Abang : "Hantammmm!!!"
"Smassshhhhhhh!!!"

Fira : "Ayo abisin!!! Ayo abisin!!!!!"
"Sikat aja Tanteeeeee!!!! Sikat Oooooommmm!!!!"
"keleketek!!!!!"

Bener2 deh :)

Untung semua pemain Indonesia menang. Gak percuma bener deh ngeluarin ampir $70 buat nonton.
Tapi ada rasa nyesel dikit : Kenapa Adam kudu bayar. Orang lain mah yang bawa anak lebih gede dari Adam masih ngaku kalau anaknya kurang dr 2 tahun. Jadi Free Of Charge. :P

Ah..kita memang kelewat jujur kali yeeeee. Padahal anak orang pada gak bayar walaupun peraturannya anak 2-12 harus bayar.
Ya udah lah. Yang penting Indonesia Menang!!!!

Friday, November 19, 2004


Huhuhuhu she's too old to play in the fountain now...

Fira in Bugis. When we still have time to take her photo without Adam crying at the top of his lung to distract us :)

"Mak, is this the time when I was never fight with Ba over..everything???" Hehehehe apparently yes, Honeybaby..:)

This is Fira and..Razzaq (not Adam! Mirip ya?) :) Razzaq is my youngest brother, 1 year younger than Fira. Miss you Jek! :)

Left to Right : Adli, Razzaq (my youngest brother), Nadhilla, Salma (On Dilla's lap), Fania, and Shafira (My daughter). God I miss my cousins :(

My cousins...and my daughter :) Lucu kalau dipikir2 gue itu Kepala Suku di antara sepupu2 gue. Dari keluarga Mama, sepupu gue masih kecil2. Seumuran anak gue :) Jadi gue kalau ngumpul serasa gede sendiri :) Harfiah maupun Kiasan.
Left to Right : Zaky, Fira, Salma, Adli, Bani.
Oya Kuke gak tau kalau 'si biru' dinaik2in kap-nya sama segerombolan anak2 badung ini. Kalau tau bisa diusir kayak ayam mereka..hahahhahaha

"Mang Kuke nanti kita beli balon yah!" :)

Love of an uncle...Gue punya 'special bond' dengan Paman2 gue..tapi gue akui, antara Fira dan Kuke, ada yang lebih...It was like cinta pertama for him..like I did when I saw Kuke the first time :)

Thursday, November 18, 2004

A Life Without Photoshop!

*segala gerutuan*

Gara2 PC gue, si lemot, si lelet, si lambretta, dan betabur virus ini sering banget betingkah, gue saat ini tidak punya Photoshop or at least ACDSee di PC gue.
Si Abang kumat gak mau install ("sorry, no time!") .

Jadi sekarang gue gak bisa crop, edit, enhance, atau apapun kecuali ngerotate foto yang kebalik pas motret.

Laki2 emang nyebelin!---->>>so NOT me, but who cares! Gue lagi marah2 neh!

Yah sekarang mah gue usahain aja kalau pas bikin foto sebagus mungkin karena gue tau apapun ceritanya gue gak akan bisa crop kalau kelebihan, boro2 mau mbagus2in foto2 gue. Apalagi mau nambah2 belahan dagu segala kayak si Ipeh kalau lagi anget. :P

Jadi sekarang gue cuma bisa menabah2kan diri aja kalau pengen ngepost foto yang belum sempet gue edit waktu PC lagi sehat.
Kayak foto Mama yang di bawah ini. Huhuhuhuhu
Bidang putihnya harusnya bisa gue crop. Mama bisa gue itemin kulitnya (Ampun Ma, bukan niat durhaka..heureuy sumpah!hehehehe), atau Kang Jaka bsa gue tambahin kumis biar tambah disangka orang Mexico hahahahahaha

Apa boleh buat euy..
Daku merana tanpa Photoshop. Cannot do anything to enhance my pics.

Apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan Photoshop lagi?
I'll ask my husband later. Maybe do something to make him happy.
Maybe cook "Pindang Tulang" for him..
Naaah.
I'll find a way.
I'll let you know :)
But no details okay? ;)



Mama and Kang Jaka..romantis yeuuuhh? :)

Kurang Perempuan

Kalau aku tidak ingat bagaimana jalannya cerita Cinderella..
Apakah itu membuatku kurang perempuan?

Kalau aku tidak suka pakai rok dan sepatu cantik..
Apakah itu membuatku kurang perempuan?

Kalau aku cuma bisa menikmati film Western dan cerita2 Winnetou dan Old Shatterhand..
Apakah itu membuatku kurang perempuan?

Kalau aku tidak suka masak dan bebenah..
Apakah itu membuatku kurang perempuan?

Di dunia di mana porsi laki2 dan porsi perempuan seperti sudah ditentukan, sekali lagi aku merasa terjepit di tengah2.
"Kamu tidak boleh begini, karena kamu perempuan.."
"Kamu tidak boleh begitu, itu bukan hal yang bagus untuk dilakukan perempuan baik2."

Kenapa kita jarang mendengar hal itu buat laki2?

Hanya 1 hal yang aku merasa menang penuh dari laki2 :
* Aku bisa pake jelana jins, laki2 gak bisa pake rok jins! :P

*sigh*
Dunia...
Kadang begitu tidak adil.

Pernahkah kita dengar, "Jangan keluar malam, Bambang..gak bagus dilihat tetangga!"??? Pernah???
Atau,
"Jangan ganti2 pacar terus dong, Dadang..nanti kamu dibilang laki2 murahan"
??

*sigh louder*

Seperti gue pernah bahas di entry gue 2 bulan lalu..gue bingung..mau diletakkan di mana gue ini.
Gue sama sekali gak feminin, gue ngakak kalau ketawa, gue ngobrol dengan tangan bertopang di kaki, malahan 1 mantan teman gue dengan tega bilang kalau gue tuh URAKAN.

I'm just being honest to myself and to all the people around me *shrugs*

Dengan kelakuan gue yang begini, kalau gue perempuan gue dibilang urakan..
Kalau gue laki2 gue dibilang macho.
Gak fair kemana2!

Tapi haruskah menyalahkan laki2?
Sepertinya tidak.

Memang norma2 yang dibentuk oleh society yang sudah terlanjur salah kaprah.

Gue akui memang sampai kapanpun perempuan tidak bisa sama dengan laki2.
Tapi kepengennya sih mbok ya jangan kelewat dibedakan dong.
Seharusnya keluar malam itu tetap tidak baik . TITIK.
Gak ngaruh dia laki2 atau perempuan.
Harusnya gonta ganti pacar itu tetap tidak baik.TITIK.
Gitu kan logikanya?

Tapi mau ngomong apa coba kalau kesalahkaprahan ini sudah begitu
melekat di dalam masyarakat?

Even si Abang dengan gemesnya komen, "Wahh..kalau Adam sih terserah mau pacarnya berapa. Tapi kalau Fira, yang dateng ngapel ntar gue tembak!!"

*sigh so loud adam sampe bengong*

Nasib.




November Rain

When I look into your eyes
I can see a love restrained
But darlin' when I hold you
Don't you know I feel the same


'Cause nothin' lasts forever
And we both know hearts can change
And it's hard to hold a candle
In the cold November rain


We've been through this such a long long time
Just tryin' to kill the pain
But lovers always come and lovers always go
An no one's really sure who's lettin' go today
Walking away


If we could take the time
to lay it on the line
I could rest my head
Just knowin' that you were mine
All mine


So if you want to love me
then darlin' don't refrain
Or I'll just end up walkin'
In the cold November rain


Do you need some time...on your own?
Do you need some time...all alone?
Everybody needs some time...on their own
Don't you know you need some time...all alone?


I know it's hard to keep an open heart
When even friends seem out to harm you
But if you could heal a broken heart
Wouldn't time be out to charm you


Sometimes I need some time...on my
own
Sometimes I need some time...all alone
Everybody needs some time...
on their own
Don't you know you need some time...all alone?


And when your fears subside
And shadows still remain
I know that you can love me
When there's no one left to blame


So never mind the darkness
We still can find a way
'Cause nothin' lasts forever
Even cold November rain


Don't you think that you need somebody?
Don't you think that you need someone?
Everybody needs somebody
You're not the only one..
You're not the only one..


November Rain--Gun N Roses
Untuk kekasihku. Reminiscing November 1993

Wednesday, November 17, 2004

SMS Lebaran!

Kasian banget sih yang tukang bikin Kartu Hari Raya.

Jaman udah kayak gini, siapa juga yang pengen ngirim2 kartu pas ada special occasion?
Email, Greeting Cards online, dan yang paling musim sekarang (karena rasanya Tukang Sayur aja udah pake Handphone) adalah SMS!

Kalau males ke Warnet (yang di Indo) atau males nyari2 Greeting Cards di Internet, tinggal bikin SMS Ucapan Hari Raya yang standar, tinggal send to many. Beres!

Gue ngenes juga ngeliat tumpukan kartu di toko gak ada yang beli. 5 tahun yang lalu gue aja masih nulis berpuluh2 tiap lebaran dan dikirim ke Indonesia 1 minggu sebelum hari H.
Sekarang tidak lagi.
Lah semua keluarga udah punya HP. Mertua tinggal ditelepon, Mimi tinggal ditelepon...Ngapain capek2 nulis kartu yang dibacanya aja cuma sekilas?

Sekarang, pas malam takbiran, mulailah gue ngetik sms standar lebaran, yang pake mohon mangap itu lho. Selamat Idul Fitri 1425H bla bla bla.
Di sela2 bikin rendang dan sambel goreng gue kirimin tuh messages. Jam 1 malem tuh. Orang2 mah udah pada tidur, gue masih nguli di dapur. Fiuh!
(Belakangan gue baru tau kalau yang pada nerima sms bertanya2 gue ngapain jam 1 malem ngirim sms. Kata Mbak Wiwie, "Habis 'hanky panky' yah?" Heheheheh mau tau ajah :P)

Itu juga jam 1 malem udah banyak banget sms yang nyelametin gue duluan. Belum kebales2 karena hari Sabtu itu gue sibuk banget!
Sms yang dateng macem2 bunyinya. Ada yang kocak banget, ada yang noraks, ada yang bikin terharu..rupa2 deh!

Tapi yang paling lucu adalah sms hasil forward-an.
*ngakak*
Kayaknya orang tuh punya kebiasaan kalau nerima sms yang bagus, trus dia forward. Lumayan kan ngehemat tenaga ngetik. Apalagi sms sekarang banyak yang ada Picture nya, jadi lebih keren.
Gue nerima 2 kali yang kocak gini nih.

SMS 1 : (dari Bi Nina, tante gue)

[picture of a mosque]
Taqoballahu Minna Wa Minkum
Mohon Maaf Lahir Batin
(Dari Bu Agung dan Keluarga)

Hehehehehhe
Bu Agung??? Kok Bi Nina jadi Bu Agung sih??? Pasti ngeforward sms orang tapi belum diedit namanya nih.

Gue godain ah, gue sms balik : "Makasih ya Bu Agung....sama2 mohon dimaafkan kalau saya lupa Bu Agung itu yang mana yaaa?"
Huahahahhahaha Bi Nina gak bales lagi..huahahahhahaha

Yang lebih lucu, akhirnya Bu Agung yang bener (tapi ini Bu Agung lain yang emang temen gue, Fely, istrinya Mas Agung) ngesms gue dengan kesalahan yang sama.

[picture of a mosque]
Taqoballohu Minna Wa Minkum
Minal Aidin Wal Faidzin. Maaf lahir dan batin
(Dari Ery,Ita, Rakha dan Razkhia)

Gue sampe mikir..'apa fely itu di jkt dipanggilnya Ita ya??'
Hehehehehhe. Setelah beberapa menit, sms yang sudah diedit baru muncul. Sms yang sama cuma sekarang namanya dah diganti
(Dari Agung,Fely,Raihan&Rizki)

Huahahahhaha seneng banget gue bisa ngakak pas hari lebaran gini.
I love you Bi Nina, Fel...I had a good laugh! ;)




Busy Week! Lebaran Week!

Gila!
Ini lebaran tercapek selama gue di Singapore!
But I'm still grinning :D

Why?

Because, unlike lebaran2 sebelumnya selama 5 tahun, gue sekarang gak sendirian lagi. Tapi ada temen2 gue yang pada gak balik ke Indonesia juga :)

(Jadi inget lebaran tahun 2000, bukannya makan ketupat di rumah malah nengokin Makcik ke Zoo *shudders*)

Hari pertama :

Start the day a lil bit late. Mbangunin anak2 itu lho..parah banget!! Udah diguncang2, dikeplok2, dicubit2 pelan2, kok gak bangun2..
Untung akhirnya Fira bangun juga setelah gue sempet kepikiran mau nyeblok dia pake aer kobokan :))

Ke embassy, KBRI tidak seramai biasanya, tapi lumayan penuh. Banyak pembokat yang pulang kali ya tahun ini?
Ketemu Mbak Ika, Mbak Dewi, sama Sitta, semua lengkap dengan keluarga.
Waktu itu jam 10 pagi, perut kita udah berontak kelaperan. Untung ada Pak Adhim yang jadi guide kita buat leading ke rumahnya Duta Besar yang lagi Open House.

Ternyata sang Dubes sudah standby di depan pintu rumahnya, nyambut tamu..
Kita, Ibu2 dan Bapak2, masuk ke dalam rumahnya dengan langkah2 cepat. Maklum kelaperan. Taruhan muka2 kita pasti udah mirip muka kita 10-12 tahun yang lalu, waktu masih mahasiswa dan dikasih makanan gratis di rumah temen :) SUMRINGAH!!

Pas masuk rumah..(bagus deh rumahnya) Mas Didi komen, "Mel, rumah tuh harusnya kayak gini nih.."
Gue cuma bisa manggut2 setuju, abis emang bagus. "Tenang Mas..Tenang..give us another 10 years, ok?"
Huhuhuhuhu gue gak yakin bisa beli rumah sebesar dan sebagus itu dalam 10 tahun. BUT WHO KNOWS? 10 tahun lalu juga waktu gue masih leyeh2 di tempat kost butut gue di Bandung yang beratap 1/2 seng, gue gak tau kalau gue bakal ended up 'nyasar' di Singapore :P

Wooohooooo!!! Makanannya jauh lebih top drpd rumahnya!
Rendangnya authentic! Pempeknya top! Lontongnya pas banget rasanya! Satenya uedaaaan!!

Gak nyesel gue dateng!!!

(Forward ke 1 jam berikutnya di mana rombongan kita udah kenyang, keringetan, dan pengen pulang)

Jam 11 kita akhirnya keluar rumah sang dubes dengan ekspresi kenyang banget.
Bubaran, yang lain pada balik ke rumah masing2, sementara gue, Abang, dan anak2 memutuskan untuk.....................................Nangkring di Starbucks Orchard!!!<<<<----gak mungkin kejadian kalau lebaran di Indo :))

Jam 1 rencananya kita ngumpul di rumah Iif&Iif di Sengkang. Jadinya selama 2 jam-an kita nangkring ngisi waktu di Orchard, huuu mana ujan gede lagi.

Di rumah Iif pas kita dateng semua dah pada ngumpul. Makan ketupat sumbangan Hany, rendang&sambel goreng gue, opor ayam Mbak Ika, Model bikinan Iif, Sambel Goreng Peuteuy Mbak Wiwie , pokoknya hari ini bener2 kenyang deh :))

Pas mau balik jam 6, eh kok Iif malah ngajak jamming session :))
Jadi akhirnya Iif maen Keyboard, gue nyanyi, Mas Iwan sibuk komen. Hehehehe
Yang lain bagian usul lagu ini itu.
Tiba2 Kang Bubun nyanyi lagu Suzanna (ngetop awal 80'an) huahahahahha ampun noraknya lagu itu. Untung gue gak apal :))
Tapi beatnya emang enakeun euy :)
Gue akhirnya nyanyi lagu Utha Likumahuwa. Not baaad, considering waktu lagi itu ngetop gue masih kelas 4 SD :))

Kami pulang dengan hati senang, janjian besoknya ketemu di rumah Wanti.

Hari kedua :

Pagi2 gue udah siap2 pergi ke rumah Ayu di Woodlands. Badan sih udah capek banget bekas kemaren, tapi tetep aja excited mau makan gratis mah. Huehehehehe
Pas udah siap mau pergi, baru keinget dari kemaren kita belum ke tetangga. Waaaa entar bisa disumpahin kalau ketauan.
Ya su, kita ke tetangga dulu, sungkeman, baru lanjut ke Woodlands.

Di Woodlands ketemu sama Lia, lengkap denga Wildan yang baru berumur 3 minggu. Ada juga Ati Marsiling yang gue kira udah balik ke Indo karena gak kedengeran suaranya.
Gak lama gue dateng, Mbak Ika dan Menuk dateng juga.
Akhirnya 2 orang itu gue bujuk2 buat ikut ke rumah Wanti. Di Pasir Ris sih, jauuuhhh.
Kalau di Jakarta mah rasanya kayak diajak pergi ke Bogor lah gitu, tapi gue pikir worth it lah..orang pengen ngumpul ama temen2.:)

Di rumah Wanti semua udah pada ngumpul. Aih senengnya ngumpul mulu minggu ini.
Hany kayak orang kalap minjem kameranya Mas Sonny yang sebenernya mah hampir sama gede dengan kepalanya :P
Saking hebohnya, tuh orang gak mikir kali ya, kalau dia jadi lebih banyak gaya daripada objek fotonya :P
Masa ada orang moto sambil cengar cengir bahagia?
Huuuuuuuu

Btw, dunia emang kecil banget yak. Wanti itu kan aslinya dari Makassar. Gue sempet nanya ama nyokapnya, apa mereka kenal sama sepupunya Mama, dr.Solihin Wirasugena yang praktek di Makassar. Ternyata Uwak Solihin adalah dokter keluarga mereka! Weeehh dasar dunia kecil yah :)

Akhirnya, waktunya pamitan jam 6. Kita putusin pengen pulang naik MRT aja. Jauh, tapi pasti dapet tempat duduk karena kita naik dari station paling ujung East.
Tetep aja pas besoknya kita badannya pada ringsek semua rasanya.
Sampe pas dibangunin sekolah, Fira cuma bisa bilang, "Mak, I'm so tired. Can I not go to school today????"

Ya sudah lah Nak...bentar lagi dibagi raport ini :)

Lebaran, capek tapi bahagia!:)


Tuesday, November 16, 2004


Naik MRT pulang dari rumah Wanti di Pasir Ris. Gue udah lintas negara nih. Dari pagi ke rumah Ayu di Woodlands, terus lanjut ke Pasir Ris, pulang lewat City Hall pula..ya namanya gue udah keliling Singapore dong :) From North, East and South, terus ke rumah kita di West. Pantesan hari ini badan gue pegel2 abis..huaaaaaaa

Lebaran ke 2 di rumah Wanti. Kebetulan pas ada Ibunya Wanti. Di sini Fira seneng banget soalnya ada kucing :)

Adam iseng. Open House di rumah Duta Besar Indonesia di Singapore, 1 Syawal 1425H. Makanannya top banget. Duta Besarnya ramah :)

Semua Shopping Mall sudah mulai dihias dengan tema Natal dan Tahun Baru.

Lucu deh. Para Ladyboy ini pas lagi lampu merah di perempatan mulai aksi jadi polisi, pake sempritan nyetop mobil :) salah satu atraksi di Orchard Road malam itu :) Yang difoto ama Fira ini super bahenol deh ;) pasti Ipe suka hahahahha

Orchard Road Saturday Night. Mulai Festival menyambut Natal dan Tahun Baru.

Friday, November 12, 2004

Untuk Kekasihku

9 tahun ya, Sayang?

Kita berpikir bahwa 9 tahun adalah lama..
Tapi banyak pernikahan yang gagal setelah 1 tahun, 7 tahun, 10 tahun, 22 tahun...*sigh*
9 hanyalah sebuah angka...
Angka yang melambangkan lamanya waktu kita pakai untuk menyamakan visi..
menyamakan langkah..
membuat kita berdua seirama..

Bukan hal yang mudah, Kekasih...

Kita berdua orang2 yang harus menerima terlahir dengan kepala yang lebih keras dari cadas.
Dengan volume suara yang kadang membuat orang berpikir bahwa kita saling berteriak instead of lovingly talk to each other..

Kita tidak sama...
Kita unik...

Caramu dan caraku mencintai tidak bisa didefinisikan, diklasifikasikan, dan dirumuskan.
Buat kita 2+2 tidak berarti harus 4

Abstrak. Sometime absurd.

Bahkan ada waktu2 di mana kita tidak yakin apakah kita saling membenci atau saling mencintai.

12 tahun yang lalu kita bertemu, saling teriak di pertemuan pertama. Kau dengan celana pendek belelmu yang sungguh sangat tidak enak dipandang mata, dan aku dengan sepatu boot gunungku yang sudah 2 minggu tidak berpasangan dengan kaos kaki bersih.

Mana kita bisa tau, di pertemuan pertama yang sangat tidak mengenakkan itu..bahwa someday..kita akan jadi suami dan istri.

Tentu kau tidak pernah berharap aku, perempuan yang lebih mirip laki2, menjadi istrimu.
Dan aku definitely tidak pernah berharap punya suami yang hobbynya tidur tak kenal waktu.

Lucunya, ternyata perbedaan kita yang sedemikian besar, kelemahan2 kita yang tadinya cukup untuk bikin mundur teratur, malah kalah oleh satu buah rasa : Cinta.

2 bulan setelah saling maki, saling pelotot, saling ejek di gang menuju kamar mandi kost-an kita yang melewati kamarku, kita tiba2 disatukan oleh rasa saling suka.

Aku suka karena kau begitu menantang. Menantang untuk ditaklukan.
Dan aku yakin kau suka aku karena seperti katamu years after that, "I like a girl who can talk back and argue with me."

Dan waktu kita memutuskan untuk menikah...aku yakin itu karena kita saling mengagumi.

Terasa panjang perjalanan ini bukan, Sayang?
Sekali lagi 9 tahun hanyalah angka, simbol dari perjuangan tak kenal lelah kita untuk saling survive each other.

Tapi aku tidak akan pernah berhenti berjuang. Tidak akan pernah berhenti untuk menaklukan egoku dalam hubungan ini. Akan terus belajar untuk selalu menyebut we intead of I.

9 tahun, di dalamnya kadang kita lupa dan lebih mementingkan diri sendiri di banding pasangannya.
Kalau kita berargumentasi di dalam kalimat kita seringkali yang dibahas hanya : How About ME????
Dalam emosi kita hanya bisa mengikuti insting kita nomor satu : Being Selfish

Tapi apa yang terjadi after it all said and done? Kita berpandangan dan di dalam matamu aku lihat ketakutan.
Ketakutan untuk tidak hidup denganku lagi.
Ketakutan untuk tidak merasakan hangatnya pelukanku saat membangunkanmu untuk kerja di pagi hari.
Ketakutan tidak mendengar lagi suaraku yang 'merepet seperti mercon' waktu kau letakkan bungkus rokok bekasmu di mana saja.

Dan aku yakin di mataku kau lihat ketakutan yang sama.

Tak akan sanggup kita hidup tanpa satu sama lain.
Face it, Sayang...Apparently you're stuck with me, and I stuck with you for the rest of our life.

Kita tunggu 9 tahun lagi menjelang. Saat itu, mudah2an kita sudah bisa memproklamirkan bahwa kita berdua sudah menang berperang dengan ego kita.
Mudah2an jalan yang bergelombang dan tidak rata sudah kita lewati, dan kita bisa mengarungi 9 tahun berikutnya dengan lebih sempurna..

Karena aku sangat mencintaimu, kekasih...
Let's do this again for the next 9 years, and 9 years after that..and 9 years after that..and 9 years after that...

Sampai maut memisahkan...

Kekasihmu,
Mel



Today.9 Years Ago.Still The One.

Looks like we made it
Look how far we've come my baby
We mighta took the long way
We knew we'd get there someday

They said, "I bet they'll never make it" But just look at us holding on
We're still together still going strong
You're still the one I run to The one that I belong to You're still the one I want for life .

You're still the one that I love The only one I dream of You're still the one I kiss good night
Ain't nothin' better We beat the odds together
I'm glad we didn't listen Look at what we would be missin'

I'm so glad we made it Look how far we've come my baby....

Adam!! After almost 6 years long waiting..

After 4 miscarriages, 2 stillborns (well not actually stillborn, but what would you call a miscarriage for 5 mths old fetus?) finally : My son's here!

Adam inside my womb.... this was my 7th pregnancy...and my last.
Took almost $20.000 for Antenatal Care till delivery, and then another $20.000 for delivery and hospital care (Adam spent almost 1 month in the hospital because he was born 7 weeks premature and had underdeveloped lung) but WORTH EVERY PENNY! :)

Shafira's 1st Birthday. I was 4 mths pregnant but later miscarried..:(

The next year, a baby girl completed our life....Our angel...

Being equally heavy didn't stop us to have fun, heelooooo????:)

A few months later. Look what carbohydrates and (lotsa) proteins did to us! Those Ayam Goreng Sriwijaya trips bener2 menghasilkan rupanya hahahaha. Hidup jajanan di depan UNPAD!

One year after the first photo. I obviously about 10 kg heavier (thanks to constant nagging from Abang everytime I skipped dinner). And Abang was about 15 kg heavier. Hahahahha. Pasangan yang saling menggemukan :)

I think this was around May 94. Gue masih seger, cantik, dan mulai berkurang tomboynya setelah 2 tahun dengan Abang (look at my flowery blouse, eeeeewww!). Abang masih kurus (around 57 kg) dan masih kelihatan premannya. Hehehehe

Wednesday, November 10, 2004

Soulmate

Hmmm..yang ini bener2 dapet maling ide dari blog
Ipeh. Gapapa kan Peh? :)

Soal Soulmate, emang kayaknya gak berenti2 dibahas ama kalian2 yang muda2. (deuh berasa tua).

Kalau buat gue, (sorry aja kalau ada yang gak setuju) gue gak percaya ama yang namanya Soulmate itu ada.

Gak ada orang yang bisa sama persis. Kalau satu frekwensi (minjem istilah si Abang) sih ada. Misalnya, Fira bilang, creepy banget kalau pas dia ngomong, "Mak..Ba'...Can I watch cartoon???"
Udah gitu gue ama Abang kompak bilang, "NO!"
heheheheh

Tapi gue bisa bilang, he is NOT my soulmate.
Terlalu banyak perbedaan antara gue dan dia.
Bukannya Soulmate itu berarti seseorang yang begitu serupanya dengan kita sampai apapun yang kita pikir, rasa, inginkan, tujuan selalu sama?
Gue dan Abang tidak demikian.
Doesn't mean I don't love him..

Soulmate is overrated.

Rata2 orang yang belum nikah (even some yang udah) sering bertanya2 dalam hati sambil memandangi pasangannya saat itu, "Is He/She 'The One'?"
Well, kalau kata gue sih, kita gak pernah akan bakal tau, sampe kita mati, game over, The End.
Kalau kita udah mati dan kita masih bersama orang yang sama pada saat kita mati, obviously HE/SHE's The One.
Gitu aja logikanya.

Ada juga pasangan memutuskan berpisah karena sama2 berpikir bahwa mereka bukan soulmate to each other. Yang boneng aja sih?

Kayaknya, pikir2, urusan Soulmate ini bisa jadi faktor X yang bikin orang untuk mengabaikan faktor2 yang lain yah?
Kalau merasa the other one not their soulmate, lantas memutuskan untuk pisah? Get real!

Cinta tidak harus memiliki. *hoek cuih* <<--------"Stop it Mel!You sound like Eddy D Iskandar!" (btw, loe gak nyambung, Mel!)

Bisa jadi kita tuh soulmatenya sama seseorang, belum tentu berbeda jenis, jangan2 beda species!! (ada temen gue yang swear banget kalau soulmatenya adalah kucing kesayangannya. Isn't that crazy or what?)

Jadi, kalau kita menemukan Soulmate kita di diri seseorang yang bukan pasangan kita, terima aja!

Sampai sekarang gue belum menemukan Soulmate gue. Dan gue gak nyari.
Buat gue, cukup melihat kenyataan bahwa gue mencintai suami gue, lebih dari gue mencintai diri sendiri.
That's enough.
Because I'm not sure I'll love my soulmate more than I love my husband.

Cinta itu tidak selalu harus seide, seirama, dan penuh hal2 yang manis saja.
Cinta itu adalah kerja keras untuk mencapai tujuan yang sama.

Menjelang 9 tahun pernikahan kami. Semakin hari gue semakin yakin, I can't live without him.
Can't imagine my life without him.
I don't care of the fact that we're maybe not soulmate.
I love him. Period.








Monday, November 08, 2004


Adam, Ira dan Fira...setelah foto2 ini kita 'shop till you drop' di Taka and OG. Si Abang nangis sambil mikir tagihan Credit Card bulan depan.

Narsis. Bodo ah! :P

Ira dan gue. Ceritanya gue ketemuan ama Ira di Takashimaya soalnya gue mau ngasih titipan buat Kuke di Bandung. Ira katanya mau balik 2 mingguan buat presentasi di kampus. Baru balik lagi ke Sg. Kalau dapet cuti!

Anakku mabok Green Tea :)

Me and Cicak!

Iseng2 gak ada kerjaan..gue ngecet kamar mandi belakang. Pipe yang 2 biji di sono gue cet coklat aja biar gak gampang kotor. Sekalian lebih gilanya lagi, keramik dindingnya yang butek gue timpa pake cat besi. RASAIN!!!
Gue udah bosen kudu ngerok2 mouldnya tiap minggu.
Mending kalau yang dapet tugas nyikat kamar mandi orangnya (baca : my husband!) rajin. Ini mah suka pura2 tidur atau pingsan kalau gue ingetin tuh kamar mandi udah jadi kebon binatang alias disambangi kecoak saking lamanya belum disikat.
Kadang2 udah gue goyang2 badannya, gue teriakin di kupingnya minta tolong sikatin kamer mandi dia malah pura2 gak bisa siuman.
Huh! Cowok emang brengsek!<<<<----gaya cewek feminin yang lagi marah2 sambil ngehentak2in kaki, so NOT me! hehehehe

Akhirnya gue ngecet modal nekad karena ternyata thinner abis. Bah! Bakal seret nih ngecetnya.
Bodo ah pusing!
Untungnya Adam gak gangguin, lagi gak kumat dia.

Pas si Abang pulang, dia ngakak abis ngeliat keramik dinding kamar mandi gue cat.

"LOE GILA YA MEL??? KERAMIK DINDING KOK DICAT???"

Gue nyante aja, "Ya gue cat aja, abis loe kagak mau nyikatnya! Biar kagak bulukan tuh!"

"BENTAR LAGI JUGA NGELOTOK DONG! KERAMIK KAN BUKAN DISET BUAT DICAT!"

"Yaren ajah. Yang ngecet gue, yang capek gue. Lagian juga kagak bakal ngelotok kalau kagak disikat. Dibilas aja kalau abis mandi, terus kalau kotor dilap. Beres!!!" "Daripada nungguin elo nyikat dinding kamer mandi, ampe gue jenggotan juga kagak bakal!"

Si Abang nyerah, ninggalin gue sambil ngekek. Seneng dia gak usah nyikat2 dinding kamar mandi lagi. BAH!!!

Gue masuk kamar mandi sambil tersenyum bangga melihat kamar mandi gak sebutek kemaren.. (pssst, jangan bilang2 ! Lumut yang di bawah gak gue sikat dulu, langsung gue timpe pake cet).

Tiba2 gue melotot..Mata gue menangkap benda kehitam2an di balik pipa. Apa sih itu?
(catatan : gue seharusnya pake kacamata minus 2.5 tapi gak pernah dipake jadi gue bisa lihat detil dari jarak 50 cm pun)

Gue deketin sambil penasaran, "apaan sih ini ngerusak pemandangan aja?..udah2 mulus2 dicat kok ada spot.."

Ternyata itu............C I C A K !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
*horror*

Gue ngejerit sekeras2nya, 3 blok denger semua kali!!!

Loe boleh ngasih gue benda menjijikan apapun. Name it!
Asal jangan CICAK!!!
Cicak hidup lebih bagus daripada cicak mati, karena cicak mati gak bisa kabur walaupun udah diusir2!!

I hate cicak!!! Binatang paling menjijikan seluruh dunia!!

Adek gue bakal setuju 200% persen ama gue.

Pernah kita berdua stuck di kamar dia di Bandung, both of us, adults, cuma bisa whimpering ketakutan di pojok gara2 ada cicak mati nempel di pintu kamar adik gue, dan tidak ada satupun di antara kita yang berani nyamperin pintu untuk mbuka dan keluar dari kamar.
Kalau gue, masih bisa dibenarkan lah..cewek. Nah adik gue, cowok (waktu itu) 22 tahun ikut2an mojok sama gue gak mau deket2 ke pintu.

Gue : Kuk, itu cicak mati apa idup siiihhh?
Kuke : Tauk tuh Teeehh..*gemeter* kayaknya matiiii..hushy..hushy..syuuhhhh
Gue : Ih kan kamu yang laki2..buang gih!
Kuke : Teteh aja, kan Teteh lebih tua. Kakak harus melindungi adiknya, tau!
Gue : Semprul! Elo cowok, harus ngelindungin cewek tau???

Gue & Adik gue berpandangan. Dan sama2 koor manggil orang di luar kamar buat ngambilin tuh jenazah cicak malang yang mungkin mati gara2 menghirup aroma Jins si Kuke yang tergantung di balik pintu.
Brrrrrrrr!

Huh! Balik lagi ke cicak yang di kamar mandi gue kemaren. Gue jerit2 manggil abang buat buang tuh Cicak.
Mulai lah dia ngakak. (Perlu dicatat kalau tetangga gue udah hapal semua kalau gue suka jerit2 kalau ngeliat cicak. Sengaja gue umumkan gue takut cicak supaya mereka jangan manggil polisi kalau denger gue histeris kayak gini. Ntar dikira gue digebugin si abang lagi!)

"MEL! CICAKNYA STUCK DI PIPA GARA2 CATNYA MASIH BASAH!"

"Shut up, Bang! Just do it and flush it down to the toilet!!!"

"TERUS INI BUNTUTNYA MAU DIAPAIN???"

"Ya diambil juga, buang juga! Masa mau ditinggalin!!"

*kedengeran suara si abang ngakak2 di kamar mandi*

"MEL! INI BEKAS CICAKNYA NINGGALIN SHAPE YANG BAGUS IMPRINT DI PIPANYA LHO!"

"Waaaaaaaaaaaa!!!! Cat ulaaaaaaaaaaannnggggg!!!"

Gue lari2 ngasihin kuas cat yang masih basah ke si Abang. Pipa dicat ulang. The toilet flushed.
Cicak gone.

But I'm still paralyzed saban ngeliat spot mencurigakan di kamar mandi...Jangan sampe lagi!!







Thursday, November 04, 2004

Safety First!!!

Semua Orangtua di Singapore sedang gelisah.

Kejadian yang menimpa Huang Na, gadis kecil berumur 8 tahun yang dibunuh dan mayatnya dibuang ke hutan setelah dianggap hilang selama 20 hari, betul2 membuat gue miris.

Sekarang gue ketakutan.

Gue gak sanggup lagi nyuruh Fira pergi sendiri ke Coffee Shop yang cuma di Block sebelah. Atau ke kedai Cina yang jual sayur buat beli telur atau roti.

Ya ampun! Dunia kok begini banget ya?

Sekarang gue juga merasa harus untuk menjemput Fira ke Bus Shelter tempat dia di drop dari School Busnya.

Gue jadi paranoid!!!

Dan ternyata Ibu2 yang lain juga merasakan hal yang sama. Pemandangan yang dulu kita biasa liat, anak2 main sendiri di Playground, sudah mulai jarang ditemui.
Semua orangtua jadi over protektif.

Gue pikir Singapore sudah gue pilih karena gue consider ini adalah the safest city on earth.
Ternyata..NOT THAT SAFE!

Tuhan tolong lindungi anak2 kami semua dari marabahaya.
:(

Monday, November 01, 2004


"Ma!!! Look at Me!!! I'm THE KING OF THE WORLD!!!" (ooops..kok Crownnya malah nutupin mata. Kegedean sih :P)

Me and Shafira..Adam ketiduran di stroller.

"Mau motret cepetan Mel..Udah gerimis nih!"

Shafira in front of Takashimaya this weekend. Penuh!